Berita Terdahulu
-
▼
2011
(374)
-
▼
Agustus
(31)
- Delapan Jenis Kecelakaan Maut di Jalur Mudik, Hati...
- Melongok Ibadah Pesepakbola Muslim Eropa di Bulan ...
- Alhamdulillah, Hari Raya Idul Fitri 1432 H Jatuh P...
- MUDIK, SEBUAH AJANG SILATURAHMI DAN TRADISI YANG M...
- Sabtu 27 Agustus 2011, massa FPI datangi Kantor SC...
- BEBERAPA JALUR ALTERNATIF DI JALUR SELATAN MASIH B...
- H-3 Pemudik mulai memadati jalur selatan
- H-5 JALUR SELATAN MASIH LENGANG
- Demi Bela Israel, AS ancam Mesir jika khianati per...
- Astagfirullah! Calon Pramugari Garuda Indonesia Di...
- Pertempuran Hebat Masih Terus Berkecamuk di Tripoli
- TIPS MUDIK BERSEPEDA MOTOR ALA SPIRIT OF BEYOND, B...
- Hati-hati! Modus baru pembiusan dengan asap rokok ...
- Seorang Gadis Tewas Selepas Pesta Miras
- Bikin Gereja Homoseks & Kawin Sesama Pria, Pendeta...
- Muslim Inggris menunjukkan martabat mereka diantar...
- Yang Gembar-gemborkan Pancasila, Ternyata Tidak Pa...
- Tanpa Jihad Tak Ada NKRI
- Wawancara bersama Mujahid Chechnya
- Kerusuhan London, dampak diskriminasi penganut dem...
- Umar Abduh: Radikalisasi Diciptakan & Dipelihara o...
- Alex Hendra Lukman, Ketua PDIP Sumbar: Menjadi Mua...
- Belasan Remaja Sampah Terjaring Aparat Ketika Berb...
- Muslim Amerika Ingin Kikis Islamopobia Lewat Film
- Ketika pendidikan yang sudah sekuler, akan lebih d...
- Muslim Cina Dilarang Puasa oleh Teroris Komunis Pe...
- Ngabuburit Majelis Al-Ikhwan: Membendung Penyesata...
- Deradikalisasi Terorisme adalah Proyek Amputasi Sy...
- Delapan tewas dalam serangan di Xinjiang, Teroris ...
- Ketika Teroris Sipit teriak teroris. Cina mengklai...
- MUI Kecam Densus 88: Jangan Jadikan Al-Qur'an Bara...
-
▼
Agustus
(31)
Minggu, 07 Agustus 2011
Ngabuburit Majelis Al-Ikhwan: Membendung Penyesatan Faham Liberalisme
JAKARTA (SoB News) – Majelis Al-Ikhwan yang bernaung di bawah Yayasan Masjid Al-Ikhwan, Taman Meruya Ilir, mengadakan Taushiyah Ramadhan di Masjid Al-Ikhwan Taman Meruya Ilir, Ahad (7/8/2011). Dua narasumber dalam acara bertema “Cinta Kebebasan Yang Tersesat: Membendung arus Liberalisasi di Kalangan Umat Islam” ini adalah Dr Adian Husaini dan Ustadz Iqbal Siregar.
Ngabuburit membendung kesesatan faham liberalisme ini dimulai ba’da shalat asar sampai menjelang buka puasa. Sekira 200 peserta mengikuti acara ini dengan antusias, kebanyakan berasal dari warga perumahan Taman Meruya ilir.
Dalam paparannya, Dr Adian Husaini menjelaskan secara detil hakikat liberalisasi, para tokoh pengusungnya, dan siapa saja target liberalisasi. Setelah tuntas menjelaskan bahaya gerakan liberalisasi, pendiri Institute for the Study of Islamic Thought & Civilizations (INSIST) ini menjelaskan solusi yang tepat dalam menghadapi gerakan liberalisasi agama.
Dalam penutupnya, Adian mengimbau jamaah agar senantiasa waspada, jangan mudah tertipu oleh pemikiran liberal yang gemar memutarbalikkan kandungan Al-Qur'an.
“Kita sebagai umat Islam harus benar-benar pintar, karena tidak semua rumusan kelompok liberal itu datang dari Qur’an,” ujar Adian. “Bahkan rumusan yang mereka buat justru membolak-balikkan isi Al-Qur’an, yang pada ujungnya bahwa Qur’an itu nantinya bukan lagi sebagai pedoman hidup lagi dan harus mengikuti perkembangan zaman. Itu salah besar,” tambahnya.
Senada itu, Ustadz Iqbal Siregar sebagai pembicara kedua memberikan wacana yang sesuai dengan Qur’an dan Hadits. Ia menekankan pentingnya memahami secara shahih ajaran-ajaran Islam yang terkandung dalam Qur’an dan Hadits. “Pelajari Islam secara keseluruhan, jangan setengah setengah. Ikuti aturan mainnya,” ujarnya.
Menurut pengurus Majelis Al-Ikhwan, meski acara berlangsung cukup singkat, namun para jamaah sangat puas dengan pemaparan kedua narasumber. Tema yang dibahas sangat menarik dan membuka pikiran mereka, sebagai wawasan yang bermanfaat, bahwa proyek Liberalisasi ini yang tadinya dianggap sepele ternyata salah dan berbahaya. [taz/majelis al-ikhwan]
voa-islam.com
Label:
DALAM NEGERI
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar