Berita Terdahulu
-
▼
2011
(374)
-
▼
Agustus
(31)
- Delapan Jenis Kecelakaan Maut di Jalur Mudik, Hati...
- Melongok Ibadah Pesepakbola Muslim Eropa di Bulan ...
- Alhamdulillah, Hari Raya Idul Fitri 1432 H Jatuh P...
- MUDIK, SEBUAH AJANG SILATURAHMI DAN TRADISI YANG M...
- Sabtu 27 Agustus 2011, massa FPI datangi Kantor SC...
- BEBERAPA JALUR ALTERNATIF DI JALUR SELATAN MASIH B...
- H-3 Pemudik mulai memadati jalur selatan
- H-5 JALUR SELATAN MASIH LENGANG
- Demi Bela Israel, AS ancam Mesir jika khianati per...
- Astagfirullah! Calon Pramugari Garuda Indonesia Di...
- Pertempuran Hebat Masih Terus Berkecamuk di Tripoli
- TIPS MUDIK BERSEPEDA MOTOR ALA SPIRIT OF BEYOND, B...
- Hati-hati! Modus baru pembiusan dengan asap rokok ...
- Seorang Gadis Tewas Selepas Pesta Miras
- Bikin Gereja Homoseks & Kawin Sesama Pria, Pendeta...
- Muslim Inggris menunjukkan martabat mereka diantar...
- Yang Gembar-gemborkan Pancasila, Ternyata Tidak Pa...
- Tanpa Jihad Tak Ada NKRI
- Wawancara bersama Mujahid Chechnya
- Kerusuhan London, dampak diskriminasi penganut dem...
- Umar Abduh: Radikalisasi Diciptakan & Dipelihara o...
- Alex Hendra Lukman, Ketua PDIP Sumbar: Menjadi Mua...
- Belasan Remaja Sampah Terjaring Aparat Ketika Berb...
- Muslim Amerika Ingin Kikis Islamopobia Lewat Film
- Ketika pendidikan yang sudah sekuler, akan lebih d...
- Muslim Cina Dilarang Puasa oleh Teroris Komunis Pe...
- Ngabuburit Majelis Al-Ikhwan: Membendung Penyesata...
- Deradikalisasi Terorisme adalah Proyek Amputasi Sy...
- Delapan tewas dalam serangan di Xinjiang, Teroris ...
- Ketika Teroris Sipit teriak teroris. Cina mengklai...
- MUI Kecam Densus 88: Jangan Jadikan Al-Qur'an Bara...
-
▼
Agustus
(31)
Rabu, 24 Agustus 2011
Demi Bela Israel, AS ancam Mesir jika khianati perjanjian
WASHINGTON (SoB News) – Anggota parlemen AS, Kay Granger, telah mengancam Mesir, jika negara yang dahulu dipimpin oleh Hosni Mubarak itu mengkhianati perjanjiannya dengan Israel, maka Washington akan memotong bantuan tahunan senilai $ 2 miliar untuk Kairo.
“Bantuan Amerika Serikat untuk Mesir didasarkan pada perjanjian yang ditandatangani oleh Mesir dan Israel, sehingga hubungan kedua negara itu sangat penting,” kata Granger dalam wawancara dengan Jerusalem Post pada hari Senin (22/8/2011).
Ungkapan ini datang di saat meningkatnya ketegangan antara Kairo dengan Tel Aviv setelah pasukan Israel membunuh lima penjaga perbatasan Mesir pada hari Kamis di perbatasan antara Mesir dengan Jalur Gaza.
Menteri Pertahanan Israel, Ehud Barak, menyatakan Sabtu pekan lalu bahwa Israel sangat menyesal atas kematian petugas keamanan Mesir beberapa saat setelah Mesir mengumumkan penarikan duta besarnya di Tel Aviv.
Mesir merupakan negeri Arab pertama yang menandatangani kesepakatan dengan negara Zionis Israel tahun 1979, namun situasi Mesir berubah drastis sejak disingkirkannya diktator Hosni Mubarak pada bulan Februari. Selain itu, banyak partai politik Mesir yang meminta perubahan atas perjanjian tersebut.
Bayaran yang berkedok ‘bantuan tahunan’ Amerika Serikat telah disediakan untuk Mesir sejak Kairo dan Tel Aviv menandatangani kesepakatan itu. Dana itu dibayarkan untuk membuat Mesir tunduk pada kepentingan AS dan Israel.
Sementara itu, Granger juga memperingatkan bahwa AS akan memotong dana bantuan sebesar $ 500 juta yang disediakannya bagi Otoritas Palestina jika negara terjajah itu mencari pembelaan PBB terhadap negaranya.
Granger merupakan anggota parlemen perempuan di komite urusan luar negeri yang khusus menangani pengucuran dana bantuan. (althaf/arrahmah.com)
Label:
MANCANEGARA
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar