Berita Terdahulu
-
▼
2011
(374)
-
▼
November
(25)
- AS gunakan nuklir di Irak dan Afghanistan
- Umat Islam Bekasi: Tertibkan Gereja Liar dan Henti...
- Iran akan Balas dengan 150.000 Rudal jika Israel L...
- Pengadilan Malaysia Vonis Bush dan BLair sebagai P...
- Yuddy Chrisnandi: Pangkalan militer AS di Australi...
- Kupang, Tempat Pembuangan Mujahidin Penentang Kolo...
- Lecehkan Islam & Dukung Israel di Facebook, Tentar...
- Perekonomian Amerika Sudah Ambruk, Tak Perlu Menge...
- Ba'asyir: Kafir Harbi Obama Wajib Diperangi, Kedat...
- Umat Islam Harus Siap Dialog atau Perang Melawan M...
- Inilah Transkrip Pidato Jihad Bung Tomo, Cikal-Bak...
- Kontroversi E-KTP: Untungkan Intelijen AS & Ancam ...
- Subhanallah!! Seorang Yahudi Radikal Masuk Islam, ...
- Subhanallah...Warga Suku Indian Maya Berbondong-bo...
- Sedikit kritik buat sang Ustad Solmed, Jarang Cera...
- Kemlu cek kondisi 6 WNI di kapal Taiwan yang lawan...
- Puluhan Ribu Muslim Hong Kong Shalat Id di Lapanga...
- Konyol! JPU kaitkan bom Buku dengan karya Ustadz A...
- Memalukan! Indonesia negara terkorup ke-empat di d...
- Inikah Kelakuan Idola dan Panutan Remaja Muslim ki...
- Konferensi 'Media Islam' Internasional, ternyata b...
- Lecehkan nabi Muhammad shalallahu alayhi wassalam,...
- Awas!! Video Pelatihan Militer Kristen Bersenjata ...
- Provokasi Salibis: Pos TNI Ambon Dilempar Kotoran ...
- Sesuatu Banget, PKS Akan Calonkan Syahrini & Desi ...
-
▼
November
(25)
Selasa, 22 November 2011
Yuddy Chrisnandi: Pangkalan militer AS di Australia ancam kedaulatan NKRI
JAKARTA (SoB News) – Amerika Serikat (AS) membangun pangkalan militer di Darwin, Australia. Amerika diduga memiliki kepentingan tertentu dengan membangun pangkalan bagi 2.500 pasukan marinirnya.
Ketua DPP Partai Hanura, Yuddy Chrisnandi mengatakan pangkalan militer AS di Australia memang tidak menjadi ancaman dalam jangka waktu pendek mengingat Indonesia adalah mitra aliansi AS di Asia.
“Namun Indonesia harus menyadari bahwa dalam jangka panjang pangkalan Militer AS di Darwin-Australia yang terdekat ke wilayah kita merupakan potensi ancaman kedaulatan NKRI di Papua yang sarat kepentingan AS,” kata Yuddy kepadaokezone, Minggu (20/11/2011).
Menurut Yuddy, keputusan AS menempatkan pangkalan militer di Darwin merupakan hasil kajian geopolitik untuk menguasai kawasan Asia dalam jangka panjang. “Bukan semata-mata alasan membentuk pengaruh Cina di Asia-Pacific atau sekedar antisipasi konflik kepulauan Spratly,” sebut dia.
Karena itu, Indonesia, sambung mantan anggota Komisi Pertahanan dan Luar Negeri DPR ini, harus menyiapkan langkah antisipasi jangka panjang melalui intensitas diplomasi internasional dan kepemimpinan pembangunan kawasan ASEAN yang berorientasi kepentingan nasional.
Mengenai pangkalan militer ini, Presiden Susio Bambang Yudhoyono menyambut positif langkah AS. Perdana Menteri Australia Julia Gillard sendiri menyatakan pembukaan pangkalan militer di wilayahnya sebagai tempat latihan marinir dalam mengatasi bencana alam di kawasan Asia Timur termasuk Australia. sumber(okz/arrahmah.com)
Label:
DALAM NEGERI
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar