Berita Terdahulu
-
▼
2011
(374)
-
▼
Oktober
(19)
- 4 Pelajar SMP Gelar Pesta Seks di Sekolah
- Roket kelompok Jihad Islami menghantam telak warga...
- Mujahidin Afghanistan Berhasil Menjatuhkan Helikop...
- KontraS: Pemerintah Mandul Soal Papua
- Mahkamah Agung Arab Saudi: Idul Adha 1432 H jatuh ...
- Barat Tidak Senang Pemberitaan Astronot AS Itu Mas...
- Terbetik Kabar Ustadz Solmed Dikeluarkan dari FPI
- Yang Kaya Makin Kaya, Yang Miskin Makin Miskin
- AJI : "Pengesahan RUU Intelejen membahayakan kebeb...
- Lagi, angkatan udara Israel bombardir Gaza
- RUU Intelejen, alat mengkriminalisasikan umat Isla...
- Harold Camping, Dukun muka badak! Dua kali gagal r...
- Penelitian Lazuardi Birru, tidak fair, tidak benar...
- Kelompok anarki dibalik serangan bom di ATM (?)
- Diam-diam festival film homoseksual diselenggaraka...
- 4 Pasukan Elit Filipina Tewas Saat Bentrok Senjata...
- Deradikalisasi, model soft power 'penanganan teror...
- Menkoinfo: ''Kalau orang gara-gara buka situs jadi...
- Dewan Pers: Blokir Arrahmah.com untuk Cegah Terori...
-
▼
Oktober
(19)
Senin, 10 Oktober 2011
Lagi, angkatan udara Israel bombardir Gaza
GAZA (SoB News) – Angkatan Udara Israel membombardir, beberapa daerah di bagian utara Jalur Gaza, pada hari Ahad (9/10/2011). Tidak hanya itu Angkatan Laut Israel juga menembakkan peluru di daerah pesisir.
Sumber-sumber lokal melaporkan bahwa sebuah jet perang Israel menembakkan satu rudal di area terbuka, utara Beit Lahia. Juga, sebuah kapal Angkatan Laut Israel menembaki kapal nelayan Palestina yang menyebabkan kerusakan berat.
Sebuah ledakan juga terjadi di sebelah timur kota Rafah, di bagian selatan Jalur Gaza yang menyebbakan kerusakan parah, sedangkan penyebab ledakan masih belum diketahui.
Abu Mujahed, juru bicara Komite Perlawanan Rakyat, salah satu kelompok perlawanan bersenjata di Gaza, menyerukan kepada semua kelompok perlawanan untuk membalas serangan Israel, termasuk serangan yang dilakukan oleh kelompok pemukim ekstrimis terhadap wilayah Arab di wilayah 1948.
Dia menambahkan bahwa Otoritas Palestina di Tepi Barat telah menghambat aksi perlawanan, dan menyatakan bahwa kelompok-kelompok ekstremis pemukim Israel di wilayah 1948 terus melancarkan serangan mereka terhadap warga Arab, dan tempat-tempat suci.
“Kami yakin bahwa serangan-serangan dan pelanggaran yang terus meningkat, akan menyebabkan revolusi”, Abu Mujahed menyatakan tentang “Sebuah revolusi untuk membebaskan tanah, dan menghapus para pemukim dan pendudukan”.
Dia menyatakan lebih lanjut bahwa perdamaian perjanjian antara Israel dan Otoritas Palestina di Tepi Barat ” yang diberikan para pemukim dan pendudukan, memberikan lebih banyak kesempatan bagi Yahudi zionis untuk meningkatkan serangan dan pelanggaran mereka.
sumber(rasularasy/arrahmah.com)
Label:
MANCANEGARA
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar