Berita Terdahulu
-
▼
2011
(374)
-
▼
September
(22)
- GRUP FACEBOOK ANTI SYARIAT ISLAM, BUBARKAH HIZBUT ...
- Tak niat berdamai, Israel umumkan rencana bangun (...
- Dalam dua hari, TvOne melakukan dua ketidakadilan ...
- Wajar jika rakyat anti demokrasi dan inginkan perg...
- Sebelumnya, bom juga meledak di Ambon, Muslim Ambo...
- Pesan kaum Muslimin Ambon atas ledakan di Solo
- Ambon kembali memanas, komnas HAM subyektif ?
- Terus merugi, AS ciptakan mobil perang tuk hadapi ...
- Dibalik perobohan patung-patung di Purwakarta
- Trauma, Pengungsi Muslim Ambon Tak Berani Pulang T...
- Wakil Ketua NU Cabang Kabupaten Banjar, ajak kader...
- AS mata-matai Asia dari pangkalan rahasia di Austr...
- Ambon Belum Kondusif sampai hari ini
- Menengok Ambon Berdarah 1999: Umat Islam Dibantai ...
- FPI Bekasi Akan Berjihad bila Kasus Ambon Tak Sele...
- FUI Minta Pihak Kristen Serahkan Provokator Pembun...
- Warga Nahdiyin Demak Merindukan Tegaknya Syariat I...
- ANEH.peringati serangan 9/11 dengan bentangkan ben...
- Ambon ricuh, Ambon Berdarah Jilid II?
- Hadapi Teror Kelompok 'Pro Israel', FPI Bekasi Sia...
- Yenny Wahid (Wahid Institute) Antek Zionis & Amerika?
- Fakta-fakta Wikileaks: Kacaukan Negara Anti Amerik...
-
▼
September
(22)
Minggu, 25 September 2011
Sebelumnya, bom juga meledak di Ambon, Muslim Ambon siaga
AMBON (SoB News) – Ternyata, sebelum ledakan bom yang mengejutkan di GBIS Kepunton, Solo terjadi, Ahad (25/09/2011), sebuah bom rakitan meledak di terminal Mardika, Sabtu (24/09/2011) sekitar pukul 23.00 WIT. Muslim Ambon mencurigai bom rakitan ini ulah provokator yang ingin mengulang insiden 11 September lalu di Ambon. Kaum Muslimin Ambon pun kembali siaga!
Bom rakitan provokasi kerusuhan
Belum selesai pengungkapan kasus insiden rusuh Ambon, 11 September 2011, Ambon kembali diguncang sebuah bom rakitan yang meledak di terminal Mardika, sekitar pukul 23.00 WIT, Sabtu (24/09/2011). Menurut keterangan seorang warga, bom tersebut kecil dan cuma bom rakitan yang diledakkan di sela-sela toko dan jalan, tepatnya di samping sungai seberang Kodam.
Setelah ledakan, puluhan polisi langsung melakukan pengamanan di TKP. Terhadap bom rakitan ini, kaum Muslimin Ambon mencurigai bahwa bom tersebut adalah ulah provokator yang ingin mengulang insiden 11 September. Hal ini dikarenakan sebelumnya beredar isu bahwa besok Minggu, 25 September 2011 akan terjadi kerusuhan besar-besaran di Ambon.
“Ini ulah provokator untuk mengacaukan kedua belah pihak. Karena saat ini beredar isu akan ada kerusuhan besar-besaran tanggal 25 September,” ujar seorang pemuda Islam yang sedang bersiaga.
Akibat bom rakitan tersebut, suasana Ambon kembali memanas, karena warga trauma dengan inseden kemarin, yang menewaskan 7 orang Muslim, meluluhlantakkan puluhan rumah, dan mengakibatkan ribuan kaum Muslimin mengungsi.
Penyusup Kristen ke kampung Islam kepergok
Ironisnya, di saat situasi mencekam pasca ledakan bom rakitan di terminal Mardika Ambon, seorang pria yang diduga dari pihak Kristen menyusup ke perkampungan Muslim dengan membawa bensin.
Seorang ibu warga Amplas (Ambon Plasa) yang minta dirahasiakan namanya, memaparkan kepada voa-islam.com, bahwa ia memergoki dua orang pria dini hari sekitar pukul 01.00 WIT (25/9/2011). Satu orang di antaranya memakai sweater warna merah membawa satu jerigen besar berisi bensin.
Melihat gelagat mencurigakan, seorang ibu mendekat sambil berteriak, “Hai kamu sedang apa?” Tanpa pikir panjang dua pemuda mencurigakan itu kabur dengan motornya, tanpa sempat membawa jerigen bensinnnya.
Ibu paruh baya itu menengarai kedua pelaku berasal dari pihak kristen, karena saat kepergok, langsung melarikan diri menuju perkampungan kristen.
“Posisi mereka malam itu berada di Amplas, kemudian lari melalui Lorong Arab,” jelasnya.
Mengantisipasi seluruh kondisi tersebut, kaum Muslimin Ambon tetap waspada dengan berjaga-jaga di desa-desa perbatasan, khususnya di kampung Waringin, Air Mata Cina, Batu Merah, Mardika, dan Jalan Baru. Semoga Allah SWT., selalu memberikan pertolongan kepada mereka. Insya Allah!
(M Fachry/voa-islam/arrahmah.com)
Label:
DALAM NEGERI
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar