Berita Terdahulu
-
▼
2011
(374)
-
▼
September
(22)
- GRUP FACEBOOK ANTI SYARIAT ISLAM, BUBARKAH HIZBUT ...
- Tak niat berdamai, Israel umumkan rencana bangun (...
- Dalam dua hari, TvOne melakukan dua ketidakadilan ...
- Wajar jika rakyat anti demokrasi dan inginkan perg...
- Sebelumnya, bom juga meledak di Ambon, Muslim Ambo...
- Pesan kaum Muslimin Ambon atas ledakan di Solo
- Ambon kembali memanas, komnas HAM subyektif ?
- Terus merugi, AS ciptakan mobil perang tuk hadapi ...
- Dibalik perobohan patung-patung di Purwakarta
- Trauma, Pengungsi Muslim Ambon Tak Berani Pulang T...
- Wakil Ketua NU Cabang Kabupaten Banjar, ajak kader...
- AS mata-matai Asia dari pangkalan rahasia di Austr...
- Ambon Belum Kondusif sampai hari ini
- Menengok Ambon Berdarah 1999: Umat Islam Dibantai ...
- FPI Bekasi Akan Berjihad bila Kasus Ambon Tak Sele...
- FUI Minta Pihak Kristen Serahkan Provokator Pembun...
- Warga Nahdiyin Demak Merindukan Tegaknya Syariat I...
- ANEH.peringati serangan 9/11 dengan bentangkan ben...
- Ambon ricuh, Ambon Berdarah Jilid II?
- Hadapi Teror Kelompok 'Pro Israel', FPI Bekasi Sia...
- Yenny Wahid (Wahid Institute) Antek Zionis & Amerika?
- Fakta-fakta Wikileaks: Kacaukan Negara Anti Amerik...
-
▼
September
(22)
Sabtu, 24 September 2011
Ambon kembali memanas, komnas HAM subyektif ?
AMBON (SoB News) – Ambon dikabarkan kembali memanas. Di dalam kota Ambon saat ini mulai kacau. Kosentrasi massa terlihat di beberapa tempat. Massa kristen kosentrasi di banyak tempat di dalam kota Ambon. Hingga hari ini Kapolda Maluku belum juga menerima hasil penyelidikan tim Mabes Polri terkait pemicu kerusuhan di Ambon. Ironisnya, Komnas HAM sudah keluarkan pernyataan bahwa kerusuhan Ambon hanya dipicu berita bohong kematian tukang ojek. Sementara itu, kaum Muslimin Ambon tetap yakin bahwa kematian tukang ojek, Darmin Saiman, akibat dibunuh, bukan kecelakaan biasa!
Kondisi Ambon kembali memanas
Koresponden Arrahmah.com melaporkan dari TKP, bahwa sekitar jam 14.30 WIT, Jum’at (23/9) sempat terjadi ketegangan, sementara sebab-sebabnya masih belum diketahui. Massa Kristen secara tiba-tiba berkumpul dalam jumlah besar di beberapa tempat. Menurut sumber Arrahmah.com, kemungkinan besar massa kristen akan bergerak serentak untuk melakukan penyerangan terhadap wilayah Islam.
Sementara itu, aparat berkonsentrasi di perbatasan. Kondisi masih agak memanas, meskipun konsentrasi massa tidak seramai 2 jam lalu, ujar Koresponden Arrahmah.com dari TKP.
Pengusutan yang tak kunjung selesai
Hingga saat ini, janji untuk mengusut tuntas pemicu kerusuhan Ambon tidak kunjung ditepati. Kepolisian Daerah (Polda) Maluku hingga kini belum menerima hasil penyelidikan tim Mabes Polri terkait rusuh Ambon yang terjadi pada 11 September 2011, sebagaimana diberitakanSiwalimanews.com.
Ironisnya, Komnas HAM melalui ketuanya Ifdhal Kasim menyatakan kerusuhan Ambon dipicu oleh berita bohong tentang kematian tukang ujek Muslim, Darmin Saiman. Komnas HAM juga mengklaim kerusuhan Ambon dipicu oleh provokasi bernuansa SARA. Pernyataan Komnas HAM ini dkutip The Jakarta Post, Selasa (20/9/2011).
Ahmad Latuconsina, seorang warga Kampung Waringin, Ambon membantah keterangan ketua Komnas HAM tersebut dan menilainya sebagai sebuah kebohongan. Ahmad Latuconsina, mengenal betul sosok Darmin Saiman, yang tewas di kampung Kristen, Gunung Nona, sehingga membantah pernyataan Ifdhal Kasim dengan memaparkan fakta-fakta bahwa Darmin Saiman, tukang ojek tersebut, betul-betul tewas di bunuh di kampung Kristen, basis RMS.
Selain itu, Ahmad Latuconsina juga menilai bahwa pernyataan Komnas HAM tidak netral alias subyektif. Dirinya menghimbau agar Komnas HAM bijak dan mau mengungkapkan fakta-fakta yang sebenarnya, untuk menciptakan perdamaian di Ambon.
Ahmad juga menilai, klaim keliru soal penyebab kematian Darmin Saiman hanya sebagai upaya lari dari tanggung jawab.
“Mereka lari dari tanggungjawab dengan menyatakan Darmin murni kecelakaan. Karena kalau Darmin dinyatakan dibunuh, maka aparat keamanan harus mencari pelaku pembunuhnya,” jelasnya. “ Mencari pembunuhnya di Gunung Nona atau Kuda Mati kan susah. Basisnya RMS itu.,”
Ahmad menambahkan, kalau ingin mewujudkan perdamaian yang sebenarnya, maka harus diusut tuntas dan diungkap kejadian sebenarnya dan jangan ditutup-tutupi. Kalau tidak, maka hanya perdamaian semu saja yang akan terjadi.
“Jangan seperti itulah Komnas HAM. Mereka harus berdiri di tengah. Kalau salah ya bilang aja salah. Masyarakat ini kan nggak pingin sesuatu yang busuk itu ditutup-tutupi terus. Dari tahun 1999 sampai 2011 ini mana ada kejadian sebenarnya yang diungkap? Makanya perdamaian yang terjadi ya hanya perdamaian yang semu saja, karena kejadian yang sebenarnya tidak pernah diungkap.”
Wallahu’alam bis showab!
sumber : (M Fachry/arrahmah.com)
Label:
DALAM NEGERI
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar