Berita Terdahulu
-
▼
2011
(374)
-
▼
September
(22)
- GRUP FACEBOOK ANTI SYARIAT ISLAM, BUBARKAH HIZBUT ...
- Tak niat berdamai, Israel umumkan rencana bangun (...
- Dalam dua hari, TvOne melakukan dua ketidakadilan ...
- Wajar jika rakyat anti demokrasi dan inginkan perg...
- Sebelumnya, bom juga meledak di Ambon, Muslim Ambo...
- Pesan kaum Muslimin Ambon atas ledakan di Solo
- Ambon kembali memanas, komnas HAM subyektif ?
- Terus merugi, AS ciptakan mobil perang tuk hadapi ...
- Dibalik perobohan patung-patung di Purwakarta
- Trauma, Pengungsi Muslim Ambon Tak Berani Pulang T...
- Wakil Ketua NU Cabang Kabupaten Banjar, ajak kader...
- AS mata-matai Asia dari pangkalan rahasia di Austr...
- Ambon Belum Kondusif sampai hari ini
- Menengok Ambon Berdarah 1999: Umat Islam Dibantai ...
- FPI Bekasi Akan Berjihad bila Kasus Ambon Tak Sele...
- FUI Minta Pihak Kristen Serahkan Provokator Pembun...
- Warga Nahdiyin Demak Merindukan Tegaknya Syariat I...
- ANEH.peringati serangan 9/11 dengan bentangkan ben...
- Ambon ricuh, Ambon Berdarah Jilid II?
- Hadapi Teror Kelompok 'Pro Israel', FPI Bekasi Sia...
- Yenny Wahid (Wahid Institute) Antek Zionis & Amerika?
- Fakta-fakta Wikileaks: Kacaukan Negara Anti Amerik...
-
▼
September
(22)
Kamis, 29 September 2011
GRUP FACEBOOK ANTI SYARIAT ISLAM, BUBARKAH HIZBUT TAHRIR INDONESIA, GRUP PENUH DENGAN KEJANGGALAN, KEBOHONGAN DAN FITNAH
Dunia Maya. ( SoB News )- Semakin banyak dukungan terhadap tegakknya Syariat Islam dan Khilafah membuat sebagian orang yang berpenyakit hati yaitu iri dan hasut kumat panyakitnya. Mereka segera melawan gerakan-gerakan kebangkitan Islam yang terus booming di Indonesia. Tak hanya lewat dunia nyata, namun juga dunia maya, mereka bergentayangan dengan berbagai nama akun, grup, blog dan sebagainya.
Salah satunya adalah Grup Facebook Bubarkah Hizbut Tahrir Indonesia. Penulis rasa ini adalah salah grup yang besar, dengan member sekitar puluhan ribu orang, dan isinya bisa ditebak, kebanyakan tentang Islamofobia, Syariatfobia, Khilafahfobia dan sebagainya, alias ketakutan yang tak beralasan.
Janggal
Namun jika kita lebih teliti di grup itu, kita akan melihat ada kejanggalan dari beberapa member grup yang tentu saja anti Syariat. Mereka ternyata setelah diteliti hanya terdiri dari segelintir orang saja tapi mempunyai banyak akun Facebook dengan berbagai nama.
Indikasinya banyak, pertama mereka memberi nama akun-akun itu sekenanya saja, seperti Begawan Semprul, Khilafah Koplak, Khalifah Majnun, HTI Bangsat, bocah koplak dan sebagainya.
Indikasi berikutnya, ternyata setelah diteliti dengan cara masuk ke akun-akun FB tadi, kita menjumpai kenyataan ternyata teman-teman mereka juga Cuma segelintir, sekitar 10, 20, 5 paling banyak 45an. Ini juga tak logis, karena jelas orang Indonesia paling suka bermain jejaring sosial ini, dan pada umumnya temannya berkisar ratusan bahkan ribuan.
Selanjutnya adalah komentar mereka begitu kompak, serasi, dan sepadan dalam setiap kata-kata yang ditulis di posting maupun komentar, seperti kelompok orang yang sudah menjadi satu jiwa, satu hati. Misalnya ketika mengomentari sebuah postingan akun, mereka kompak sekali seolah mereka sudah sepakat akan mengatakan yang demikian, misalnya menghujat pemilik akun yang postingannya tidak sesuai dengan pemikiran mereka, kemudian mereka mengatakan bahwa pemilik akun Homo, maka kompak sekali, semua bilang homo. Padahal tentu saja antara satu orang dan lainnya beda persepsi dalam menilai orang atau gambar profil akun orang walaupun kelompok orang itu sepaham sekalipun.
Kesimpulannya
Sangat jelas, grup ini adalah grup yang memang ditujukan untuk perang opini anti Syariat Islam dan Khilafah, mereka berharap dengan membuat banyak akun mereka akan dianggap banyak dan besar, namun faktanya mereka Cuma sedikit dan segelintir. Selain itu grup ini juga menyebar fitnah, kebohongan dan berita-berita yang tidak benar seputar organisasi politik Islam Hizbut Tahrir. Yah itulah tipu daya musuh-musuh Islam untuk menjegal gerakan kebangkitan Islam yang benar-benar akan bangkit.
Label:
DALAM NEGERI
|
0
komentar
Tak niat berdamai, Israel umumkan rencana bangun (lagi) pemukiman di Yerusalem Timur
(SoB News) – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menolak kecaman internasional dan Arab terkait rencana Israel untuk membangun 1.100 rumah baru di permukiman Gilo ilegal, di Yerusalem Timur yang diduduki.
Juru bicara Netanyahu, Mark Regev, mengatakan bahwa “Gilo bukanlah penyelesaian, tetapi lingkungan di jantung Yerusalem”, Israel Ynet News melaporkan.
Netanyahu menolak semua kecaman Barat dan Arab terkait rencana tersebut dan secara sepihak mengklaim bahwa rencana ini tidak akan mengganggu upaya untuk dimulainya kembali perundingan perdamaian yang macet.
Netanyahu mengatakan bahwa persetujuan dari konstruksi baru pada Selasa (27/9/2011) hanya keputusan perencanaan awal.
Regev juga mengklaim bahwa Gilo adalah bagian dari Yerusalem, dan bahwa rencana tersebut “tidak bertentangan, dengan cara apapun sesuai keinginan Israel untuk solusi dua-negara “.
Amerika Serikat, Uni Eropa dan beberapa negara Arab mengecam rencana Israel tersebut dan mengatakan bahwa itu hanya akan mempersulit situasi dan upaya untuk melanjutkan pembicaraan perdamaian yang macet.
Perwakilan Komite Kuartet, Tony Blair, hanya mampu menyatakan bahwa Komite ini “sangat prihatin mengenai keputusan Israel baru”. Blair menambahkan bahwa keputusan tersebut datang sementara Kuartet bekerja keras untuk memastikan dimulainya kembali perundingan damai.
“Pendirian kami selalu jelas, kita selalu menolak kegiatan permukiman dan kegiatan yang bertentangan dengan apa yang dinyatakan dalam Rencana Peta Jalan Damai”, Blair menambahkan, “Kuartet mengeluarkan pernyataan yang menyerukan pada semua pihak untuk menahan diri dari setiap tindakan provokatif, dan hari ini Saya tegaskan imbauan yang sama “.
Sementara itu, Kairo juga mengecam rencana baru Israel dan menyatakan bahwa langkah ini membuktikan bahwa Israel lebih memilih untuk melanjutkan tindakan yang provokatif, dan berkelanjutan dengan konstruksi yang tidak sah yang melanggar Hukum Internasional.
Kepala Perunding Palestina, Dr Saeb Erekat, menyatakan bahwa keputusan Israel menunjukkan Israel jelas “TIDAK” mendukung semua upaya perdamaian, dan mengabaikan pernyataan Kuartet terbaru mendesak Israel dan Palestina untuk melanjutkan pembicaraan damai.
Pembangunan pemukiman Israel dan ekspansi merupakan isu-isu utama yang mendorong Palestina untuk menghentikan pembicaraan langsung dengan Israel. Pelanggaran Israel lainnya yang berkontribusi terhadap keputusan adalah invasi Israel yang sedang berlangsung, serta pengambilalihan dan pembongkaran rumah warga Palestina di Yerusalem Timur yang diduduki. (rasularasy/arrahmah.com)
Label:
MANCANEGARA
|
0
komentar
Dalam dua hari, TvOne melakukan dua ketidakadilan dalam pemberitaan terorisme
JAKARTA (SoB News) – Hal yang penting dalam sisi jurnalisme adalah mengabarkan sebuah kebenaran. Jurnalisme harus menjadi garda terdepan untuk berpihak kepada fakta demi kepentingan bersama. Namun apa yang dilakukan pada TvOne jauh dari upaya itu.
Dalam Acara Apa Kabar Malam Indonesia, rabu (28/9), terlihat pembawa acara Grace Natalie mencoba menutup-nutupi keterlibatan intelijen dalam kasus Solo. Saat Musthofa B. Nahrawardaya dari Indonesian Crime Analysis Forum (ICAF) mengatakan bahwa tiap kelompok muslim sudah dipepet intelijen dan menengarai kuatnya inflitrasi intel dalam kejadian Solo, wajah Grace berubah sinis. Ia seakan tidak ingin analisa Musthofa mencuat lebih jauh. Pembahasan intelijen sepertinya menjadi tabu untuk diungkapkan.
Entah kenapa, setelah Musthofa mengungkit hal tersebut, tidak berapa lama pihak TvOne langsung menayangkan iklan. Saya melihat ada upaya untuk menjauhkan masyarakat dari pikiran keterlibatan intelijen dalam kasus bom di Indonesia.
Sebenarnya ini bukan sekali saja terjadi. Kisah Grace yang kerap menyudutkan umat muslim setidaknya memiliki rekam jejak dalam pengembaraan jurnalismenya. Dalam tulisan, Antara Gaza, Grace, TV One dan Karni Ilyas di situs Muslimdaily dikisahkan bahwa Grace pernah melakukan penggiringan opini dalam berita kasus terorisme Palembang. Grace, yang “meninjau” lokasi pesantren yang dituduh menjadi sarang dan tempat latihan tersangka teroris Palembang, melengkapi laporannya dengan ilustrasi bahwa pesantren itu “aneh” karena hanya memiliki sepuluh santri.
Kalau saja Grace seorang Muslim, atau rajin mengamati pesantren-pesantren kecil di pedesaan, niscaya ia akan menemukan pesantren (rintisan tentu saja) yang hanya memiliki lima, empat, tiga atau bahkan satu santri saja. Keheranan seorang Grace yang bukan Muslim dan tidak memahami dunia pesantren memang wajar. Namun komentar bodohnya bahwa hal itu “aneh” memberi bobot bagi penggiringan opini bahwa pesantren adalah sarang teroris.
Sudah selesaikan disini? Ternyata belum. Kasus ketidakberpihakan TvOne untuk mengungkap fakta apa adanya pada rabu malam kemarin, kembali dilakukan dalam Acara Apa Kabar Indonesia Pagi, kamis pagi (29/9). Kali ini aktornya adalah pembawa acara kenamaan, Indy Rahmawati. “Luka” ini bermula ketika salah seorang perwakilan dari Gerakan Anti Maksiat, bertanya mengapa momentum peledakan bom di Indonesia yang selalu bersamaan dengan kasus yang menimpa SBY. Rasanya ketika pucuk pimpinan Negara ini diterpa masalah maka tiba-tiba muncullah teror bom yang melanda Indonesia. “Ini kok selalu berbarengan,” tanyanya melihat ada keganjilan dalam drama ini.
Sebagai seorang jurnalis, seharusnya Indy bisa mengulik lebih jauh pandangan seorang narasumber. Sebuah fakta yang penting pagi kepentingan umat harus dikedepankan ketimbang ego dirinya. Itupun, jika dia memiliki insting jurnalis. Namun apa yang dilakukannya jauh dari harapan itu. Indy justru mematahkan dugaan kuat tersebut tanpa ada penjelasan lebih jauh. “Ah…itu dugaan saja, pak”. Ya ucapan itu mengalir tanpa terbersit niat untuk menggali informasi mendalam.
Tapi bayangkan, ketika para alumni Afghan beserta Sri Yunanto dari BNPT (kita tentu faham maksudnya apa) gantian menjadi narasumber, Indy terlihat leluasa mencari tahu. “Kok bisa sih gak ikut-ikut jadi teroris di Indonesia,” “Apa saja yang dipelajari di Afghan?” “Ada berapa mantan Afghan di Indonesia?”, serta sederatan pertanyaan lainnya tidak putus-putus.
Menariknya masih dalam acara Apa Kabar Indonesia pagi tadi, petikan dialog antara Grace Natalie, Direktur Petrus Golose, dan Musthofa Nahrawardaya dari ICAF, kembali diputar. Tentu umat berharap analisa Musthofa mengenai inflitrasi intelijen dalam kasus Solo bisa kembali diputar. Namun, harapan tinggal harapan. Kembali, TVOne tidak berihak kepada keberimbangan berita. Dua kali potongan acara tersebut ditayangkan, dua kali pula ucapan Petrus yang diulas. Tapi tidak untuk statemen Musthofa. Padahal ucapan Petrus hanya dugaan keterkaitan JAT pada ledakan Solo, yang notabene sudah dibantah Sonhadi dari JAT Media Centre di media. Pertanyaannya adalah mengapa fihak TvOne tidak menyertakan ucapan Musthofa dalam satu tayangan lainnya? Ini ganjil. Sangat ganjil. Apalagi dilakukan sebuah jurnalisme yang katanya sebagai media besar di Indonesia.
Lalu pertanyaannya kemudian, apakah kejadian ini murni disengaja atau tidak? Saya sendiri sampai sekarang tidak mempercayai diktun bahwa sebuah jurnalisme adalah media obyektif dalam mengabarkan pemberitaan, karena sejatinya tiap media memiliki kepentingan masing-masing. Tinggal kita bertanya pada diri masing-masing apakah kita berada dalam kepentingan Dajjal atau barisan umat muslim? allahua’lam.
“Siapapun yang mempercayai peristiwa-peristiwa menurut media massa kafir, mustahil bisa mengetahui masalah yang sebenarnya.” (Syekh Ahmad Thompson, Dajjal Antichrist).
(eramuslim.com/arrahmah.com)
Label:
DALAM NEGERI
|
0
komentar
Rabu, 28 September 2011
Wajar jika rakyat anti demokrasi dan inginkan pergantian sistem
JAKARTA (SoB News) – Banyaknya komentar oleh beberapa pengamat yang mengungkapkan bahwa keberadaan kelompok penegak Syariat Islam dan Anti Demokrasi sebagai benih timbulnya tindak terorisme, mendapat tanggapan Direktur Lembaga Kajian Penegakkan Syariat Islam, Fauzan Al Anshari.
Fauzan dengan tegas mengatakan adalah suatu kewajaran jika berkembang kelompok muslim yang anti demokrasi. Lebih lanjut ia mengungkapkan bahwa berpisahnya seorang muslim terhadap sistem demokrasi adalah sebuah tuntutan tauhid yang mesti dijalankan.
“Karena sebagai umat muslim, kita diwajibkan untuk menegakkan hukum Allah.” tukasnya seperti yang dikuti Eramuslim.com, (27/9/2011).
Fauzan mengemukakan bukti-bukti terkait hal tersebut, dimana seperti yang diketahui bahwa selama ini Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) tidak bisa menegakkan hukum dengan adil. Sejak zaman kemerdekaan hingga kini, penegakan hukum di Indonesia dilandaskan pada KUHP hasil adopsi masa kolonial, yang tak pernah menemui keadilannya.
“Sejak merdeka, KUHP terbukti gagal.” tegasnya
Contoh nyata terkait tingkat kuantitas maupun kualitas dalam kasus korupsi, misalnya, kian hari kian meningkat. Masyarakat dibuat resah atas ketimpangan penyelenggaraan hukum.
“Dalam Islam itu sudah dihudud. Hukum Islam terbukti efektif kasus menangani kasus korupsi dan membuat jera pelaku.” Tambahnya.
“Jadi wajar jika kita anti demokrasi, anti thoghut karena sistem ini tidak bisa meneggakkan keadilan.” tegasnya.
Lebih detil Fauzan menjelaskan adalah pendapat yang salah jika saat Islam tegak, nama Negara ini berubah menjadi Negara Islam Indonesia atau NII. Pasalnya Islam akan merubah Negara dari landasar terdasar.
“Karena yang akan dirubah adalah sistemnya. Hukum Pidana saat ini, akan kita ubah mengikuti petunjuk Allah.” tuturnya. Tentu saja jalan yang ditempuh untuk mewujudkan hal itu tidak seperti yang difitnahkan oleh pengamat yakni lewat jalan meledakkan bom,
“Mana ada orang mau menegakkan Syariat Islam pakai jalan membom. Itu tidak masuk akal.” ungkapnya. “Inilah yang selalu mereka katakan untuk memfitnah umat muslim.” jelas Fauzan panjang lebar.
Terkait hal tersebut Fauzan Al Anshari berpesan kepada umat muslim untuk selalu istiqomah dan tidak terpengaruh ucapan musuh-musuh Allah untuk memadamkan tegaknya Syariat Islam.
“Mereka ingin memadamkan cahaya Allah dengan mulut (tipu daya) mereka, tetapi Allah (justru) menyempurnakan cahaya-Nya, walau orang-orang kafir membencinya,” pungkasnya mengutip Surat Ash Shaaff ayat 8. (eramuslim/arrahmah.com)
Label:
DALAM NEGERI
|
0
komentar
Minggu, 25 September 2011
Sebelumnya, bom juga meledak di Ambon, Muslim Ambon siaga
AMBON (SoB News) – Ternyata, sebelum ledakan bom yang mengejutkan di GBIS Kepunton, Solo terjadi, Ahad (25/09/2011), sebuah bom rakitan meledak di terminal Mardika, Sabtu (24/09/2011) sekitar pukul 23.00 WIT. Muslim Ambon mencurigai bom rakitan ini ulah provokator yang ingin mengulang insiden 11 September lalu di Ambon. Kaum Muslimin Ambon pun kembali siaga!
Bom rakitan provokasi kerusuhan
Belum selesai pengungkapan kasus insiden rusuh Ambon, 11 September 2011, Ambon kembali diguncang sebuah bom rakitan yang meledak di terminal Mardika, sekitar pukul 23.00 WIT, Sabtu (24/09/2011). Menurut keterangan seorang warga, bom tersebut kecil dan cuma bom rakitan yang diledakkan di sela-sela toko dan jalan, tepatnya di samping sungai seberang Kodam.
Setelah ledakan, puluhan polisi langsung melakukan pengamanan di TKP. Terhadap bom rakitan ini, kaum Muslimin Ambon mencurigai bahwa bom tersebut adalah ulah provokator yang ingin mengulang insiden 11 September. Hal ini dikarenakan sebelumnya beredar isu bahwa besok Minggu, 25 September 2011 akan terjadi kerusuhan besar-besaran di Ambon.
“Ini ulah provokator untuk mengacaukan kedua belah pihak. Karena saat ini beredar isu akan ada kerusuhan besar-besaran tanggal 25 September,” ujar seorang pemuda Islam yang sedang bersiaga.
Akibat bom rakitan tersebut, suasana Ambon kembali memanas, karena warga trauma dengan inseden kemarin, yang menewaskan 7 orang Muslim, meluluhlantakkan puluhan rumah, dan mengakibatkan ribuan kaum Muslimin mengungsi.
Penyusup Kristen ke kampung Islam kepergok
Ironisnya, di saat situasi mencekam pasca ledakan bom rakitan di terminal Mardika Ambon, seorang pria yang diduga dari pihak Kristen menyusup ke perkampungan Muslim dengan membawa bensin.
Seorang ibu warga Amplas (Ambon Plasa) yang minta dirahasiakan namanya, memaparkan kepada voa-islam.com, bahwa ia memergoki dua orang pria dini hari sekitar pukul 01.00 WIT (25/9/2011). Satu orang di antaranya memakai sweater warna merah membawa satu jerigen besar berisi bensin.
Melihat gelagat mencurigakan, seorang ibu mendekat sambil berteriak, “Hai kamu sedang apa?” Tanpa pikir panjang dua pemuda mencurigakan itu kabur dengan motornya, tanpa sempat membawa jerigen bensinnnya.
Ibu paruh baya itu menengarai kedua pelaku berasal dari pihak kristen, karena saat kepergok, langsung melarikan diri menuju perkampungan kristen.
“Posisi mereka malam itu berada di Amplas, kemudian lari melalui Lorong Arab,” jelasnya.
Mengantisipasi seluruh kondisi tersebut, kaum Muslimin Ambon tetap waspada dengan berjaga-jaga di desa-desa perbatasan, khususnya di kampung Waringin, Air Mata Cina, Batu Merah, Mardika, dan Jalan Baru. Semoga Allah SWT., selalu memberikan pertolongan kepada mereka. Insya Allah!
(M Fachry/voa-islam/arrahmah.com)
Label:
DALAM NEGERI
|
0
komentar
Pesan kaum Muslimin Ambon atas ledakan di Solo
AMBON (SoB News) – Kaum Muslimin Ambon, korban kedzoliman nasrani pasca kerusuhan 11 September 2011, mengirim pesan menanggapi ledakan bom yang terjadi di GBIS Kepunton, Tegalharjo, Jebres, Solo, Ahad (25/09/2011), sekitar pukul 10.55. Mengapa kaum Muslimin diperlakukan diskriminatif?
Pasca ledakan bom di GBIS Kepunton, Tegalharjo, Jebres, Solo, Ahad (25/09/2011) sekitar pukul 10.55 WIB, aparat pemerintah terlihat langsung sibuk. Selain presiden SBY sendiri yang langsung memberi instruksi untuk mengungkap pelaku peledakan, Kapolri dan Kabareskim pun langsung mengunjungi TKP. Hal ini berbeda sekali dengan ketika kerusuhan Ambon meletus pada Ahad, 11 September 2011 lalu, dimana hingga kini belum juga diungkap siapa pemicu dan pelaku kerusuhan tersebut. Berikut sms keprihatinan dari kaum Muslimin Ambon yang dikirin ke redaksi Arrahmah.com
Pesan kaum Muslimin Ambon korban kedzoliman Nasrani
Ketika bom meledak di gereja kepunton Solo, semua pejabat dari presiden, menkopolhukan, kapolri, sampai ketua umum GP Ansor semuanya berkomentar pedas, mengutuk dan meminta segera diusut dan ditangkap pelakunya. Tapi kenapa ketika tanggal 11 September 2011, kaum Muslimin Ambon menjadi korban kedzoliman orang-orang Nasrani kita tidak mendengar komentar yang sama seperti hari ini ?
Padahal, ada 7 orang Muslimin Ambon yang tewas pada kejadian tersebut, ada 100 orang lebih kaum Muslimin yang terluka, ada 1 kampung Muslim yang habis terbakar rumahnya, ada 3000 pengungsi Muslim yang berada di tempat-tempat pengungsian sampai hari ini dengan keadaan yang sangat memprihatinkan. Bisakah presiden, menkopolhukam, kapolri, kapolda Maluku atau bahkan ketua umum GP Ansor mengungkap dan menangkap dengan segera pelaku yang telah membakar kampung Muslimin Waringin, Ambon, yang telah membunuh 7 orang Muslim yang telah mencederai 100 orang Muslim Ambon?
(M Fachry/arrahmah.com)
Label:
DALAM NEGERI
|
0
komentar
Sabtu, 24 September 2011
Ambon kembali memanas, komnas HAM subyektif ?
AMBON (SoB News) – Ambon dikabarkan kembali memanas. Di dalam kota Ambon saat ini mulai kacau. Kosentrasi massa terlihat di beberapa tempat. Massa kristen kosentrasi di banyak tempat di dalam kota Ambon. Hingga hari ini Kapolda Maluku belum juga menerima hasil penyelidikan tim Mabes Polri terkait pemicu kerusuhan di Ambon. Ironisnya, Komnas HAM sudah keluarkan pernyataan bahwa kerusuhan Ambon hanya dipicu berita bohong kematian tukang ojek. Sementara itu, kaum Muslimin Ambon tetap yakin bahwa kematian tukang ojek, Darmin Saiman, akibat dibunuh, bukan kecelakaan biasa!
Kondisi Ambon kembali memanas
Koresponden Arrahmah.com melaporkan dari TKP, bahwa sekitar jam 14.30 WIT, Jum’at (23/9) sempat terjadi ketegangan, sementara sebab-sebabnya masih belum diketahui. Massa Kristen secara tiba-tiba berkumpul dalam jumlah besar di beberapa tempat. Menurut sumber Arrahmah.com, kemungkinan besar massa kristen akan bergerak serentak untuk melakukan penyerangan terhadap wilayah Islam.
Sementara itu, aparat berkonsentrasi di perbatasan. Kondisi masih agak memanas, meskipun konsentrasi massa tidak seramai 2 jam lalu, ujar Koresponden Arrahmah.com dari TKP.
Pengusutan yang tak kunjung selesai
Hingga saat ini, janji untuk mengusut tuntas pemicu kerusuhan Ambon tidak kunjung ditepati. Kepolisian Daerah (Polda) Maluku hingga kini belum menerima hasil penyelidikan tim Mabes Polri terkait rusuh Ambon yang terjadi pada 11 September 2011, sebagaimana diberitakanSiwalimanews.com.
Ironisnya, Komnas HAM melalui ketuanya Ifdhal Kasim menyatakan kerusuhan Ambon dipicu oleh berita bohong tentang kematian tukang ujek Muslim, Darmin Saiman. Komnas HAM juga mengklaim kerusuhan Ambon dipicu oleh provokasi bernuansa SARA. Pernyataan Komnas HAM ini dkutip The Jakarta Post, Selasa (20/9/2011).
Ahmad Latuconsina, seorang warga Kampung Waringin, Ambon membantah keterangan ketua Komnas HAM tersebut dan menilainya sebagai sebuah kebohongan. Ahmad Latuconsina, mengenal betul sosok Darmin Saiman, yang tewas di kampung Kristen, Gunung Nona, sehingga membantah pernyataan Ifdhal Kasim dengan memaparkan fakta-fakta bahwa Darmin Saiman, tukang ojek tersebut, betul-betul tewas di bunuh di kampung Kristen, basis RMS.
Selain itu, Ahmad Latuconsina juga menilai bahwa pernyataan Komnas HAM tidak netral alias subyektif. Dirinya menghimbau agar Komnas HAM bijak dan mau mengungkapkan fakta-fakta yang sebenarnya, untuk menciptakan perdamaian di Ambon.
Ahmad juga menilai, klaim keliru soal penyebab kematian Darmin Saiman hanya sebagai upaya lari dari tanggung jawab.
“Mereka lari dari tanggungjawab dengan menyatakan Darmin murni kecelakaan. Karena kalau Darmin dinyatakan dibunuh, maka aparat keamanan harus mencari pelaku pembunuhnya,” jelasnya. “ Mencari pembunuhnya di Gunung Nona atau Kuda Mati kan susah. Basisnya RMS itu.,”
Ahmad menambahkan, kalau ingin mewujudkan perdamaian yang sebenarnya, maka harus diusut tuntas dan diungkap kejadian sebenarnya dan jangan ditutup-tutupi. Kalau tidak, maka hanya perdamaian semu saja yang akan terjadi.
“Jangan seperti itulah Komnas HAM. Mereka harus berdiri di tengah. Kalau salah ya bilang aja salah. Masyarakat ini kan nggak pingin sesuatu yang busuk itu ditutup-tutupi terus. Dari tahun 1999 sampai 2011 ini mana ada kejadian sebenarnya yang diungkap? Makanya perdamaian yang terjadi ya hanya perdamaian yang semu saja, karena kejadian yang sebenarnya tidak pernah diungkap.”
Wallahu’alam bis showab!
sumber : (M Fachry/arrahmah.com)
Label:
DALAM NEGERI
|
0
komentar
Selasa, 20 September 2011
Terus merugi, AS ciptakan mobil perang tuk hadapi bom ranjau Mujahidin
WASHINGTON (SoB news) – Saat ini, kondisi keuangan negara teroris AS tengah carut-marut. Banyak pihak telah menuntut pemerintah agar mengganti kebijakan luar negerinya (terutama kebijakan perang-red) agar tidak terus-menerus mengeruk anggaran negara.
Mobil perang Humvee yang legendaris hampir dipastikan tidak akan terpakai lagi oleh militer salibis Amerika Serikat untuk mendukung nafsu perangnya. Perusahaan pembuat diklaim mengalami kebangkrutan. Kini militer AS tengah mencari pengganti Humvee dan L-ATV adalah salah satu calon penerusnya.
Sebuah perusahaan bernama Oshkosh Defense yang berbasis di Wisconsin, Amerika Serikat baru-baru ini memperlihatkan sebuah mobil militer anyar bernama Light Combat Tactical All-Terrain Vehicle alias L-ATV.
Mobil ini disetting sebagai pengganti Humvee dan ditawarkan ke militer Amerika Serikat.
Untuk mobil ini, Oshkosh Defense mengatakan kalau L-ATV memiliki segudang keunggulan yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan militer.
Lapisan baja anti peluru dan bom yang melindungi lapisan luar tubuhnya diklaim mampu dikonfigurasi dengan berbagai situasi. Sementara kapsul yang berada di dalamnya di desain agar bisa digunakan militer dan miliki kompabillitas ketika militer ingin meng-up grade teknologi kendaraannya.
Sementara kaki-kakinya ditunjang suspensi independen TAK-4i yang memiliki per 20 inchi, lebih panjang 25 persen dibanding yang digunakan mobil militer AS saat ini dan membuat mobil ini mampu melahap medan ganas sekalipun.
Dan yang paling menarik dari mobil ini adalah dapur pacunya. Dahulu, mobil-mobil militer AS yang menggunaka Humvee selalu saja dikenal sebagai sebuah mobil yang buas, yang rakus bahan bakar. Namun citra itu akan berubah bila militer AS menggunakan mobil ini.
Seperti diketahui, militer salibis AS telah mengalami kekalahan telak di Afghanistan. Selain ribuan tentara mereka telah berjatuhan, secara keuangan mereka pun dihantam oleh Mujahidin Afghanistan. Amerika Serikat telah dibuat merugi sedemikian rupa.
Militer AS terus-menerus mencari inovasi baru untuk menghadapi serangan Mujahidin Afghanistan. Mobil perang L-ATV ini sejatinya diciptakan untuk menghadapi serangan bom ranjau yang terkenal merupakan pembunuh nomor satu di Afghanistan bagi tentara salibis yang bercokol di sana.
Sumber " (haninmazaya/arrahmah.com)
Label:
MANCANEGARA
|
0
komentar
Langganan:
Postingan (Atom)