Spirit of Beyond News adalah blog berita yang mengambil berita dari beberapa situs berita online, baik itu situs berita Islam maupun situs berita umum, seluruh isi posting di luar tangggung jawab redaksi

PASAR ANDROID

PASAR ANDROID
Kunjungilah Pasar Android, tempat download aplikasi android premium berbayar dengan Gratis

Download Terkini

Download Terkini
Adobe Presenter 7.0.7 Full Keygen, aplikasi memperindah dan mempercantik tampilan slide Powerpoint

Berita Terdahulu

Rabu, 30 November 2011

AS gunakan nuklir di Irak dan Afghanistan

BIRMINGHAM (SoB News) – Amerika Seriakt menggunakan senjata nuklir dalam kampanye militernya di Irak dan Afghanistan, seorang pakar Timteng menyatakan pada Press TV.
“Taktik nuklir ini digunakan, setidaknya satu kali di Irak dan beberapa kali di Afghanistan, tepatnya di pegunungan Tora Bora,” ungkap Peter Eyre.
Eyre menunjukkan bahwa bom atom yang dijatuhkan di wilayah Tora Bora Afghanistan begitu kuat sehingga benar-benar menciptakan gempa di sana.
Ia menambahkan bahwa penggunaan senjata mematikan tersebut oleh militer AS, yang merupakan pelanggaran berat terhadap Konvensi Jenewa, telah disetujui oleh presiden AS, sehingga mereka harus diadili atas pasal kejahatan perang.
“Di Amerika, komandan utama mereka adalah presiden,” kata Eyre. Ia menegaskan bahwa Presiden yang menentukan bagaimana menggunakan senjata tersebut.
AS adalah negara pertama di dunia untuk mengembangkan senjata nuklir dan satu-satunya negara yang saat ini menggunakannya untuk persenjataan.
Ribuan orang tewas pada bulan Agustus 1945, ketika pesawat predator AS menjatuhkan bom atom di Jepang Hiroshima dan Nagasaki.
AS menginvasi Afghanistan pada tahun 2001 dengan dalih menjatuhkan rezim Taliban, dan mengklaim bahwa Taliban telah menolak untuk menyerahkan Syaikh Usamah bin Laden.
AS juga menginvasi Irak pada tahun 2003 dengan dalih menghancurkan senjata pemusnah massal (WMD) milik mantan diktator Saddam Hussein, yang ternyata hanya sebatas dugaan.
Banyak warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak, yang telah tewas sebagai akibat dari perang-perang haus darah ini.
Perang pimpinan Amerika di Afghanistan, dengan rekor korban sipil dan militer tertinggi, telah menjadi perang terpanjang dalam sejarah AS. (althaf/arrahmah.com)
Senin, 28 November 2011

Umat Islam Bekasi: Tertibkan Gereja Liar dan Hentikan Kristenisasi!

BEKASI (SoB News) - Bekasi kerap menjadi syurganya para misionaris untuk melakukan kristenisasi. Umat Islam pun merasa resah lantaran upaya yang dilakukan para misionaris terbilang licik dan melanggar konstitusi negara.
Lihat saja, dari mulai kasus baptis masal berkedok bakti sosial B3 (Bekasi Berbagi Bahagia) di bulan November 2008, berikutnya baptis masal yang mendatangkan ratusan ibu-ibu dan anak-anak dengan Kopaja dari Jakarta di Perumahan Kemang Pratama Regency, Bekasi pada bulan Juni 2010.
Belum puas rasanya para misionaris melakukan tipu daya licik dalam memurtadkan umat Islam, mereka pun baru-baru ini kembali berulah dengan mencatut sarana pendidikan Mobil Pintar yang dikelola SIKIB (Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu), ribuan siswa SD di Bekasi menjadi sasaran kristenisasi ini. Mereka diberikan tas bertuliskan ayat-ayat bible hingga dikumpulkan untuk dibaptis masal.
Bukan hanya kasus kristenisasi, pendirian gereja liar dan illegal juga semakin marak. Kasus HKBP Ciketing, Mustika Jaya Bekasi salah satu di antaranya. Pihak HKBP diketahui memanipulasi tanda tangan warga hingga suap-menyuap guna memuluskan perizinan legalisasi pembangunan gereja.
Namun apa yang terjadi? Saat terjadi bentrok lantaran pihak HKBP terus melakukan provokasi dengan melakukan long march dan melaksanakan kebaktian di lokasi yang telah dilarang oleh pemerintah,  justru jemaat HKBP diekspos seolah menjadi pihak  yang terzhalimi.
Kemudian yang terbaru adalah kasus rencana pembangunan gereja Katolik Paroki Ibu Teresia yang terletak di samping Sekolah Katolik Trinitas Jl. Majapahit 52, Lippo Cikarang, Bekasi. Disinyalir gereja Paroki tersebut rencananya akan dijadikan gereja terbesar se-Asia Tenggara.
Sejak tahun lalu umat Islam Bekasi menentang pendirian gereja tersebut karena tidak memenuhi prosedur perizinan, tiba-tiba Sabtu 5 November 2011 sehari sebelum umat Islam melaksanakan hari raya Idul Adha justru diadakan peresmian pemancangan tiang untuk pembangunan gereja Paroki Ibu Teresia Lippo Cikarang, Bekasi.
Dari beberapa kasus di atas –sebenarnya masih banyak kasus yang lain- maka tak heran jika umat Islam se-Bekasi Raya pada Ahad (27/11) kemarin, bertepatan dengan 1 Muharram 1433 H menyampaikan pernyataan sikap bersama untuk membendung maraknya aksi kristenisasi dan pembangunan gereja illegal.
Pernyataan sikap ini dibacakan oleh KH. Qosim Nurseha yang diikuti oleh para Ulama, Habaib dan ribuan umat Islam yang hadir di halaman masjid Pemda Kabupaten Bekasi.  Berikut ini secara lengkap pernyataan sikap bersama umat Islam Bekasi.
PERNYATAAN SIKAP BERSAMA
Pada hari ini, Ahad 1 Muharram 1433 H / 27 November 2011, kami atas nama seluruh umat Islam Bekasi, yang terdiri dari seluruh Pondok Pesantren, Yayasan-yayasan Islam, Majelis-majelis Ta’lim, DKM-DKM Masjid, Ormas-ormas Islam se-Kabupaten Bekasi menyatakan sikap bersama: Menuntut kepada Pemerintah Kabupaten Bekasi, DPRD Kab. Bekasi dan Aparat Pemerintah baik sipil maupun militer Kab. Bekasi untuk:
  1. Sterilkan Lokasi Pembangunan Gereja Paroki Ibu Teresia di Lippo Cikarang
  2. Tertibkan Gereja-gereja liar dan illegal, serta hentikan segala bentuk kristenisasi dan pemurtadan di Kabupaten Bekasi
  3. Tertibkan tempat-tempat maksiat yang tidak sesuai dengan Perda no.7 tahun 2007
Demikian pernyataan sikap ini kami buat untuk ditindak lanjuti dengan sungguh-sungguh.

Bekasi,  1 Muharram 1433 H
           27 November 2011 M


Atas Nama

Umat Islam Bekasi ( Voa-Islam.com)

Iran akan Balas dengan 150.000 Rudal jika Israel Lakukan Aksi Militer

IRAN (SoB News) - Menteri Pertahanan Iran Brigadir Jenderal Ahmad Vahidi mengatakan bahwa Israel akan diserang dengan 150.000 rudal jika negara zionis tersebut meluncurkan setiap aksi militer terhadap republik Syiah Iran, situs televisi negara melaporkan pada Ahad (28/11/2011).

Jame-jam online mengatakan menteri tersebut berbicara pada pertemuan dengan 50.000 pasukan relawan di pelabuhan Bushehr Iran Selatan.

"Iran tidak seperti Irak atau Afghanistan, jika orang Amerika membuat kesalahan dan menyerang Iran, kami akan menunujukkan kepada mereka bagaimana bertempur, website tersebut mengutip perkataan sang menteri.

"Israel harus dihukum atas apa yang negara itu telah lakukan terhadap kaum Muslim di Palestina dan Lebanon," Vahidi menambahkan. Meski begitu sang menteri tidak menyebutkan secara jelas jika rudal-rudal tersebut akan di tembakkan dari Iran atau dari lokasi-lokasi lainnya.

Sebekumnya seorang komandan tingkat tinggi dari Pasukan Pengawal Revolusi Iran pada Sabtu (26/11/2011) menyatakan bahwa Iran akan menembakkan rusal-rudal ke fasilitas-fasilitas nuklir Israel. Brigadir Jenderal Yadollah Javani, penasihat militer bagi pemimpin supremasi Iran mengatakan  hal itu.

"Kami selalu menganggap sebuah kesalahan musuh-musuh kami dengan menyerang negara tersebut, Iran tengah bersiap dan akan merespon dengan menyerang fasilitas-fasilitas nuklir Israel, Kata Javani mengancam. (up/iranwpd). Voa-islam.con
Kamis, 24 November 2011

Pengadilan Malaysia Vonis Bush dan BLair sebagai Penjahat Perang

KUALA LUMPUR, MALAYSIA (SoB News) - Sebuah pengadilan Malaysia telah menyatakan mantan Presiden AS George W Bush dan mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair bersalah melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan selama perang Irak, Press TV melaporkan.

Pengadilan Kejahatan Perang Kuala Lumpur mendapati mantan kepala negara tersebut bersalah setelah melakukan dengar pendapat selama empat hari. Sebuah panel yang terdiri dari tujuh anggota diketuai oleh mantan hakim Pengadilan Federal Malaysia Abdul Kadir Sulaiman memimpin persidangan tersebut.

Lima anggota Panel Pengadilan dengan suara bulat memutuskan bahwa mantan pemimpin AS dan Inggris itu telah melakukan kejahatan terhadap perdamaian dan kemanusiaan, dan juga melanggar hukum internasional ketika mereka memerintahkan invasi ke Irak pada Maret 2003.

..Bush dan Blair dinyatakan bersalah berdasarkan hukum yang sama yang diterapkan kepada Nazi setelah berakhirnya Perang Dunia II. Jadi, mereka adalah penjahat (perang) internasional, bersalah atas kejahatan Nuremberg melawan perdamaian, dan mereka harus dituntut oleh setiap negara di dunia yang dapat menahan mereka..

Para jaksa di sidang itu memutuskan bahwa invasi Irak adalah penyalahgunaan hukum yang mencolok , dan tindakan agresi yang mengakibatkan pembunuhan massal rakyat Irak.

"Bush dan Blair dinyatakan bersalah berdasarkan hukum yang sama yang diterapkan kepada Nazi setelah berakhirnya Perang Dunia II. Jadi, mereka adalah penjahat (perang) internasional, bersalah atas kejahatan Nuremberg melawan perdamaian, dan mereka harus dituntut oleh setiap negara di dunia yang dapat menahan mereka. Kami akan melanjutkan upaya kami untuk membawa Bush dan Blair demi keadilan dan menempatkan mereka dalam penjara, "kata Francis Boyle, kata seorang ahli hukum internasional dan jaksa, kepada Press TV.

Para hakim dalam putusan tersebut mengatakan bahwa Amerika Serikat, di bawah kepemimpinan Bush, memalsukan dokumen-dokumen untuk mengklaim bahwa Irak memiliki senjata pemusnah massal.

Bush dan Blair diadili secara in absentia oleh Pengadilan Kejahatan Perang Kuala Lumpur pada akhir sidang. Para peserta juga menuntut bahwa temuan pengadilan akan dibuat tersedia untuk negara-negara anggota Statuta Roma dan bahwa nama dua mantan pejabat tersebut dimasukkan dalam daftar penjahat perang.

..Kami akan melanjutkan upaya kami untuk membawa Bush dan Blair demi keadilan dan menempatkan mereka dalam penjara..

"Ada juga rekomendasi bahwa  (temuan) ini akan diedarkan ke negara-negara anggota Statuta Roma karena semua negara memiliki yurisdiksi universal. Oleh karena itu, setiap kali Bush atau Blair muncul di pantai mereka, ada kewajiban hukum internasional untuk mengirim penjahat perang internasional ini melalui sistem peradilan, "kata Singh Gurdial Nijar, seorang jaksa, kepada Press TV.

Para pengacara dan aktivis hak asasi manusia di Malaysia telah menggambarkan putusan yang dikeluarkan oleh Pengadilan Kejahatan Perang Kuala Lumpur terhadap Bush dan Blair sebagai "tonggak keputusan."

Mereka mengatakan bahwa mereka akan melobi Pengadilan Pidana Internasional untuk mendakwa pasangan tersebut untuk kejahatan perang.

Pengadilan Kejahatan Perang Kuala Lumpur dijadwalkan untuk mengadakan sidang terpisah tahun depan atas tuduhan penyiksaan terkait dengan perang Irak terhadap mantan pejabat AS termasuk mantan Wakil Presiden Dick Cheney, mantan Sekretaris Negara Donald Rumsfeld dan mantan Jaksa Agung Alberto Gonzales. (up/ptv)
Voa-islam.com
Selasa, 22 November 2011

Yuddy Chrisnandi: Pangkalan militer AS di Australia ancam kedaulatan NKRI

JAKARTA (SoB News) – Amerika Serikat (AS) membangun pangkalan militer di Darwin, Australia. Amerika diduga memiliki kepentingan tertentu dengan membangun pangkalan bagi 2.500 pasukan marinirnya.
Ketua DPP Partai Hanura, Yuddy Chrisnandi mengatakan pangkalan militer AS di Australia memang tidak menjadi ancaman dalam jangka waktu pendek mengingat Indonesia adalah mitra aliansi AS di Asia.
“Namun Indonesia harus menyadari bahwa dalam jangka panjang pangkalan Militer AS di Darwin-Australia yang terdekat ke wilayah kita merupakan potensi ancaman kedaulatan NKRI di Papua yang sarat kepentingan AS,” kata Yuddy kepadaokezone, Minggu (20/11/2011).
Menurut Yuddy, keputusan AS menempatkan pangkalan militer di Darwin merupakan hasil kajian geopolitik untuk menguasai kawasan Asia dalam jangka panjang. “Bukan semata-mata alasan membentuk pengaruh Cina di Asia-Pacific atau sekedar antisipasi konflik kepulauan Spratly,” sebut dia.
Karena itu, Indonesia, sambung mantan anggota Komisi Pertahanan dan Luar Negeri DPR ini, harus menyiapkan langkah antisipasi jangka panjang melalui intensitas diplomasi internasional dan kepemimpinan pembangunan kawasan ASEAN yang berorientasi kepentingan nasional.
Mengenai pangkalan militer ini, Presiden Susio Bambang Yudhoyono menyambut positif langkah AS. Perdana Menteri Australia Julia Gillard sendiri menyatakan pembukaan pangkalan militer di wilayahnya sebagai tempat latihan marinir dalam mengatasi bencana alam di kawasan Asia Timur termasuk Australia. sumber(okz/arrahmah.com)
Senin, 21 November 2011

Kupang, Tempat Pembuangan Mujahidin Penentang Kolonial Belanda

Kupang (SoB News) – Pada masa kolonial, mereka yang melakukan pemberontakan terhadap pemerintah Belanda, akan menghadapi hukuman berat, yakni pengasingan ke suatu tempat yang jauh dan terpencil. Ternyata, tak sedikit para ulama dan pejuang Indonesia yang dibuang ke Kupang hingga ajal menjemputnya. Selama di pengasingan, para mujahidin tersebut mengembangkan agama Islam di Kota Kupang dan sekitarnya.
Sejarah mencatat, setelah terjadi peletakan dasar pertama masyarakat Islam di Airmata, Kupang, lalu menyusul masuknya beberapa tokoh Islam yang ikut berperanan dalam usaha mengembangkan ajaran Islam di Airmata dan Kota Kupang pada umumnya. Ingin tahu, siapa saja yang dibuang pemerintah Belanda dan berjasa mengembangka ajaran Islam di Kota Kupang? Mereka adalah:
  • Pangeran Surya Mataram
Ia berasal dari Jawa Tengah. Ada pula yang menyebut, Surya Mataram berasal dari Mataram. Karena menentang melawan Belanda, ia diasingkan ke Kupang, karena terlibat dalam Perang Diponogoro tahun 1825-1830. Ia adalah saudara dari Pangeran Mangkudiningrat.
Menurut cerita Imam Birando bin Tahir, Pangeran Surya Mataram adalah anak buah Pangeran Diponogoro. Ketika berada di Kupang, ia berdiam di Kampung Airmata Kupang (di rumah Imam Birando bin Tahir).
 Ia menyiarkan ajaran Islam di Airmata Kupang melalui pengajian-pengajian yang dipimpinnya. Peninggalan yang ditinggalkan di Kupang adalah sehelai kain wasiat dan sebilas keris. Kedua peninggalan ini, kabarnya masih tersimpan dengan baik di desa Airmata Kupang.
  • Syech Syarif Abubakar bin Abdurrahman Al-Gadri
Ia adalah seorang keturunan Arabdari Hadramaut. Seperti dijelaskan oleh Haji Abubakar Atjeh dalam Risalah Seminar Sedjarah Masuknya islam ke Indonesia:  Ketika itu ada empat Penyiar Islam, mereka adalah Sayyid Abdullah Al Kudsi, Sayyid Usman bin Shahab, Sayyid Muhammad bin Ahmad Alaydrus dan Sayyid Husin Al Gadri. Salah seorang dari keempat orang penyiar Islam inilah yang menurunkan raja-raja Siak. Al Gadri lah yang menurunkan raja Pontianak.
Maka, salah seorang dari keluarga raja Pontianak adalah Abdurrahman Al Gadri. Ketika itu ia melakukan perdagangan budak. Akibatnya pada tahun 1836, ia diasingkan pemerintah Belanda dari Pontianak ke Sumba. Ketika berada di Sumba, lagi-lagi Syarif Abubakar bin Abdurrahman Al Gadri mengadakan perdagangan budak ke Kupang. Setelah pemerintah Belanda mengeluarkan peraturan tentang larangan perdagangan budak tahun 1838, lalu Abdurrahman menghentikan kegiatannya dan menetap di Airmata Kupang tahun 1860.
Selama berada di Kupang, ia aktif menerapkan ajaran islam bersama pemimpin-pemimpin agama Islam lainnya. Ia meninggal tahun 1899 dan dimakamkan di Perkuburan Umum Islam Batukadera, Kupang. Peninggalan beliau yang kabarnya masih tersimpan di Airmata Kupang adalah sehelai kain plekat dan sehelai sorban.
Syekh Syarif Abubakar bin Abdurrahman Al Gadri merupakan pembuka jalan bagi orang-orang turunan Arab yang datang ke Kupang. Setelah masuknya orang-orang Islam keturunan Arab ke Kupang, perkembangan Islam di Kupang mengalami kemajuan. Hal ini disebabkan, banyak diantara orang-orang Islam keturunan Arab yang menjadi guru ngaji. Tokoh-tokoh Islam keturunan Arab itu antara lain: Ahmad Wakid, Abdullah Machros, Umar Djawas, Ahmad Badzher dan Muhammad Ghafar Badzher. Mereka pernah menjadi guru ngaji dan madrasah di Airmata Kupang sekitar tahun 1932.
  • Pangeran Ali Basyah Machmud Gandakusumo (Pangeran Achmadin Danukusumo) dan Raden Sutomo
Mereka berasal dari Jawa Tengah. Keduanya diasingkan pemerintah Belanda ke Kupang, juga karena terlibat dalam Perang Diponogoro (1825-1830). Selama berada di Airmata Kupang, mereka turut mengajarkan ajaran Islam di kalangan masyarakat muslim di sini.
  • Dipati Amir bin Bahren dan Panglima Hamzah (Cing) bin Bahren
Mereka berasal dari Pulau Bangka. Keduanya diasingkan pemerintah Belanda ke Kupang tahun 1860, karena keterlibatannya dalam perlawanan rakyat Bangka di Gunung Maras. Ketika berada di Kupang, keduanya aktif mengajarkan ajaran Islam di tengah masyarakat. Berkat usaha Dipati Amir Bahren, ia berhasil mendirikan Masjid Bonipoi Kupang. Beliau wafat di Kupang tahun 1885, sedangkan Panglimah Hamzah Bahren wafat tahun 1.900 juga di Kupang. Makamnya kini ada di Perkuburan Umum Islam Batukadera, Kelurahan Airmata, Kecamatan Kelapa Lima , Kota Kupang, NTT. Salah seorang tokoh yang berjasa terhadap pembinaan umat Islam di Bonipoi Kupang adalah Imam Hasan yang berasal dari Pulau Bangka.
  • KH Muhammad Arsyad bin Alwan, KH Abdul Salam dan KH Mansyur
Mereka berasal dari Banten. Ketiganya dibuang pemerintah Belanda ke Kupang tahun  1892, karena terlibat dalam pemberontakan Cilegon di Jawa Barat tahun 1886. Oleh Belanda, mereka dilarang mendakwahkan Islam. Karena itu, mereka hanya aktif mengadakan kegiatan pengajian.
KH. Muhammad Arsyad bin Alwan lebih dikenal dengan sebutan Penghulu Banten. Pada tahun 1917, mereka dibebaskan dari hukuman, dan diperbolehkan kembali ke Jawa dengan ketentuan tidak diperkenankan lagi ke Banten. Setelah kembali ke Jawa, KH. Muhammad Arsyad bin Alwan dan KH Mansyur meneruskan perjalanan ke Makkah, sedangkan KH. Abdul Salam menetap di Demak dan meninggal tahun 1920.
Semoga Allah membalas kebaikan dan perjuangan mereka dalam menyebarkan agama Islam di kota Kupang. (Desastian) voa-islam.com

Lecehkan Islam & Dukung Israel di Facebook, Tentara Singapura Diadili

SINGAPURA (SoB News) – Kementerian Pertahanan Singapura (Singapore's Ministry of Defence/MINDEF) memandang serius tindakan seorang anggota tentara yang melecehkan Islam dalam laman web sosial Facebook.
Pernyataan MINDEF disampaikan untuk menjawab pertanyaan media mengenai laporan seorang anggota Tentara Kebangsaan (Full-time National Serviceman/NSF) yang melecehkan Islam dengan menyiarkan gambar ayat menghujat Islam di dalam akun Facebook miliknya. “Kami memandang serius kelakuan anggota kami di khalayak umum,” kata kementerian MINDEF.
Christian Eliab Ratnam, oknum tentara tersebut melakukan pelecehan terhadap Islam di Facebook, dengan menyiarkan gambar teks berbunyi: “Islam bukan suatu agama tetapi doktrin politik autoritarian yang dikuatkuasakan (diberlakukan, red.) secara paksa.”
Selain melecehkan Islam, Ratnam juga dilaporkan mendukung perjuangan Israel dan Yahudi, berdasarkan bendera dan simbol Tentara Pertahanan Israel pada akaun Facebooknya. Bahkan di Facebook, Ratnam juga menjadi anggota group pendukung rakyat Israel dan Yahudi di Singapura.
Akibat ulahnya yang dikecam oleh rakyat Singapura, kini akun Facebook Ratman yang melecehkan Islam telah diblokir.
Salah seorang pejabat MINDEF, Kolonel Desmond Tan menegaskan bahwa kasus pelecehan Islam oleh anggota tentara itu masih dalam penyelidikan. Jika terbukti, MINSEF akan memberikan sanksi yang setimpal.
Sebelumnya, seorang bekas anggota sayap Pemuda Parti Tindakan Rakyat (PAP), Jason Neo juga diperiksa karena menghina anak-anak Melayu yang sedang menaiki bus sekolah. Dia melontarkan hinaannya juga lewat Facebook.
Kasus pelecehan terhadap Islam ini menghebohkan Singapura, karena sebelumnya juga terjadi kasus pelecehan Islam di Facebook.  Sebelumnya, seorang bekas anggota sayap Pemuda Parti Tindakan Rakyat (PAP), Jason Neo diperiksa polisi karena terbukti melecehkan Islam di di akun Facebook miliknya. Selain itu, Jason juga menghina anak-anak Muslim Melayu yang menaiki bas (bus) sekolah.
Indonesia Harus Berguru pada Singapura?

Di Indonesia yang mayoritas Muslim, penghujatan Islam di jejaring sosial maupun blog jauh lebih marak, tapi tak pelakunya tak pernah tertangkap.

Kasus penghujatan Islam yang masih hangat adalah blog Santo Bellarminus Bekasi yang menghebohkan nusantara beberapa bulan lalu, hingga saat ini tak tersentuh hukum. Belum lama ini, bahkan dengna leluasanya penginjil Kristen Batak bernama Rudy Yohanes Hutagalung melecehkan Islam habis-habisan. Sampai saat ini para provokator perusuh hubungan antarumat beragama itu tak satupun yang terendus.

Haruskah Polri harus berguru kepada Singapura, agar Indonesia tidak menjadi surganya provokator salibis penghujat Islam? [taz/utusan]

voa-islam.com
Kamis, 17 November 2011

Perekonomian Amerika Sudah Ambruk, Tak Perlu Mengemis Pada Amerika

JAKARTA (SoB News) – Kedatangan Obama yang kedua ke Indonesia, dinilai tak ada manfaatnya bagi peningkatan ekonomi bangsa Indonesia, karena perekonomian Amerika sudah Ambruk. Justru kedatangan Obama hanya untuk menolong ekonomi Amerika sendiri.
Sekjen Forum Umat Islam (FUI) KH Muhammad Al-Khaththath menilai bahwa kedekatan hubungan dengan Amerika tidak ada manfaatnya bagi Indonesia apalagi di bidang ekonomi.
“Obama itu datang bukan untuk menguatkan ekonomi, karena ekonominya sendiri saja sudah ambruk. Jadi, sebenarnya dia datang ke sini justru untuk menolong dirinya sendiri, dengan terus membodohi pemerintah Indonesia yang secara sukarela menyerahkan harta kekayaan rakyat kepada Obama,” ujarnya kepada voa-islam.com. “Ini tentunya sebuah pengkhianatan dan rakyat tidak boleh diam!” tandasnya.
Senada itu, Koordinator Masyarakat Pecinta Syari’ah (MPS), Ustadz Nanang Prayudyanto menegaskan bahwa Amerika sudah bangkrut dan tinggal menunggu waktu kehancuran. “Obama sudah Collapse $ 3 triliun di Irak dan Afghanistan. Jadi mereka sekarang sudah bangkrut, tinggal menunggu waktu saja,” jelasnya.
Untuk menutupi kebangkrutannya itu, papar Ustadz Nanang, Obama berusaha memeras kekayaan Indonesia. “Mereka akan memeras Indonesia dengan Freeport, sementara di Freeport sekarang sedang ada kasus bahkan akan failed alias gagal. Kalau mereka gagal lagi mengatasi gejolak buruh di Freeport mereka akan collapse,” terangnya.
Karenanya, tambahnya, kalau mau hidup sejahtera dan jaya bangsa Indonesia jangan mengemis kepada Amerika. Meminta bantuan kepada Amerika adalah tindakan yang tidak logis, karena hakikatnya Indonesia jauh lebih kaya daripada Amerika. “Kita tidak perlu mengemis kepada Amerika karena hakikatnya kita lebih kayak ketimbang Amerika. Itu sudah sunnatullah kepada mereka, kita tidak usah mengemis kepada mereka, kita lebih kaya dari mereka, buang mereka dan tolak mereka mentah-mentah!” pungkasnya. [taz, ahmed widad]

sumber Voa-islam.com

Ba'asyir: Kafir Harbi Obama Wajib Diperangi, Kedatangannya Bawa Fitnah

JAKARTA (voa-islam.com) – Dari balik terali besi, Ustadz Abu Bakar Ba’asyir tetap vokal menyuarakan syariat Islam sesuai dengan Al-Qur'an dan Sunnah. Mendengar rencana kedatangan Barack Obama untuk yang ke sekian kalinya ulama kharismatik paling dimusuhi Amerika ini kembali menyampaikan kecaman terhadap Presiden AS  Barack Obama yang berencana menghadirike KTT ASEAN di Bali.
Menurut Ustadz Abu, Obama itu mewakili kepentingan Amerika yang menurut syariat Islam, statusnya adalah kafir harbi sehingga menolak kedatangannya adalah wajib. “Obama dan Amerika itu hukumnya kafir harbi. Jadi menolak kedatangannya itu hukumnya wajib menurut kemampuan. Kita wajib membenci, kita tidak boleh menyukai karena dia kafir harbi yang merusak Islam. Siapa saja yang menolak kedatangan Obama sesuai kemampuannya kita hargai,” ujarnya kepada voa-islam.com, Selasa (15/11/2011).
Karena status Obama adalah kafir harbi, jelas Ustadz Abu, maka menurut Al-Qur'an surat At-Taubah ayat 29, seharusnya Obama diperangi, bukan disambut dan dihormati sebagai tamu.
Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk” (Qs At-Taubah 29).
“Jadi, kita itu harusnya memerangi kalau mampu bukan malah menyambut. Kalau tidak mampu memerangi ya jangan diterima kedatangannya,” jelas Ustadz Abu. “Kedatangannya itu mesti membawa fitnah karena Amerika sudah mengumumkan perang salib. Sejak George W Bush laknatulllah itu dia sudah mengumumkan perang salib,” tambahnya.
Ustadz Abu mewanti-wanti kepada umat Islam agat tidak berkasih sayang terhadap musuh yang memerangi Islam, karena perbuatan itu dilarang menurut syariat. “Kita tidak boleh berkasih sayang terhadap musuh Allah, seperti dalam surat Al-Mujadilah 22: “Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara atau pun keluarga mereka…” tutupnya. [ahmed widad]       
Senin, 14 November 2011

Umat Islam Harus Siap Dialog atau Perang Melawan Misionaris Kristenisasi

JAKARTA (SoB News) – Menghadapi  gencarnya pemurtadan dan kristenisasi yang dilakukan para misionaris Kristen, umat Islam harus siap konfrontasi, baik dialog (mujadalah) maupun perang (qital).

Hal itu diungkapkan Ustadz Abu Muhammad Jibriel Abdurrahman, dalam Kajian Ilmiah “Membongkar Kristenisasi dalam Pembohongan Masyarakat” di Masjid Muhammad Ramadhan Bekasi, Ahad (13/11/2011).
Sebelum menghadapi serbuan gerakan pemurtadan baik yang dilakukan oleh Yahudi maupun Kristen, Abu Jibriel, demikian biasa disapa, menekankan agar umat Islam mendiagnosa karakter Yahudi dan Kristen sesuai dengan Al-Qur'an dan Sunnah.
Diagnosa gerakan pemurtadan dan kristenisasi tidak akan tepat bila kita tidak mengkaji anatomi Yahudi dan Nasrani dalam Al-Qur'an,” jelas Wakil Amir Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) itu.
Abu Jibriel menambahkan, ada lima surat dalam Al-Qur'an yang hampir seluruhnya membongkar watak asli Yahudi dan Nasrani, yaitu surat Al-Baqarah, Ali Imran, An-Nisa’ dan Al-Ma’idah. Bila kita bisa mempelajari lima surat ini dengan baik, kita akan dapat menguasai karakter dan sifat Yahudi dan Nasrani. Karenanya, ikhwan aktivis Islam harus membaca lima surat Al-Qur'an tersebut agar memiliki pemahaman yang benar dan lurus mengenai Yahudi dan Nasrani.
Setelah mengutip surat An-Nisa’ 44-52, Abu Jibriel menyimpulkan bahwa orang-orang Yahudi dan Nasrani yang selalu mencela orang-orang beriman. Mereka mengklaim telah mendapat petunjuk Tuhan, padahal justru mereka itulah yang telah memilih jalan kesesatan hingga akhirnya Allah Ta’ala melaknat mereka di dunia dan akhirat.
“Mereka selalu mencerca orang-orang beriman dan mengatakan diri mereka mendapat petunjuk, padahal diri mereka dikutuk dan dilaknat Allah di mana saja mereka berada,” paparnya.
Pimpinan Majelis Ilmu Ar-Royan ini juga mengimbau agar umat Islam berani menolak para misionaris yang datang ke rumah-rumah umat Islam.
“Kalau ada orang Nasrani pakai kerudung datang dengan mengatakan ‘Kami datang membawa keselamatan, jika ibu ingin selamat dunia dan akhirat maka masuklah ke dalam agama Nasrani.’ Kalau bisa ajak dialog, tapi kalau tidak bisa, usir dia! Katakan, ‘Pembohong kamu! Kamu adalah mahluk yang terkutuk di dunia dan akhirat!” tegasnya. 
Ustadz Abu Jibriel menambahkan, seharusnya orang Nasrani yang didakwahi agar masuk Islam, bukan sebaliknya. Sebab Allah Ta’ala berfirman dalam surat An-Nisa’ ayat 47: “Hai kaum Yahudi dan Nasrani, berimanlah kalian kepada Al-Qur’an apa yang telah Kami turunkan kepada Muhammad, Al-Qur’an membenarkan Taurat dan Injil, jika kalian tidak mau beriman maka kami akan menghancurkan kamu semua. Kami akan mengembalikan kamu kepada kekafiran atau kami akan mengutuk kamu seperti Kami telah mengutuk orang-orang Yahudi dahulu yang melanggar hari Sabtu. Ancaman Allah pasti berlaku.”
Secara prosedural, jelas Abu Jibriel, ia pernah melaporkan upaya kristenisasi ini ke DPR RI namun tidak pernah ada tindak lanjutnya. “Sekarang ada kasus Mobil Pintar dan banyak lagi macam-macam. Kalau dulu di masa tsunami kami bersama-sama Habib Rizieq mendapati sumbangan yang diberikan kepada para korban tsunami, di dalamnya ada Bibel. Ada pula boneka-boneka yang bila dipencet akan keluar lagu rohani Kristen. Kasus itu sudah kita bawa ke DPR tapi DPR hanya diam saja, tidak ada proses apa-apa,” kenangnya. “Begitu hebatnya kaum Nashara memurtadkan kaum Muslimin tapi kaum Muslimin tak berani!” tambahnya.
Karenanya, Abu Jibriel menekankan agar kaum muslimin menjadi umat yang berani membela agama Allah. “Jadilah berani, jangan jadi penakut terus! Karena apa? Karena kita melaksanakan Al-Qur’an!” tegasnya di hadapan ratusan jamaah majelis Ilmu Ar Royan. 
Sementara dalam makalah “Kristenisasi: Upaya Menabur Benih Keresahan & Kebohongan Dalam Masyarakat?” yang dibagikan kepada jamaah, Abu Jibriel memaparkan dua sikap yang wajib dimiliki umat Islam dalam menghadapi maraknya upaya kristenisasi, yaitu:
Pertamaumat Islam harus bersiap sedia kapan saja dan di mana saja untuk menyambut tantangan mereka. Karenanya umat Islam wajib mempersiapkan segala perbekalan yang Allah perintahkan kepadanya sebagaimana firman Allah:
“Wahai kaum mukmin, bersiap dirilah kalian untuk menghadapi kaum kafir dengan segenap kemampuan kalian dan dengan pasukan berkuda, untuk menimbulkan ketakutan pada musuh-musuh Allah, musuh-musuh kalian dan orang lain di luar mereka. Kalian tidak tahu kekuatan mereka, tetapi Allah mengetahui kekuatan mereka. Harta apa saja yang kalian telah dermakan untuk mendanai jihad untuk membela Islam, niscaya Allah akan memberikan pahala kepada kalian dan kalian tidak akan diperlakukan zalim” (Qs Al-Anfal 60).
Keduajika kaum Muslimin sudah memiliki kemampuan, haruslah melakukan apa yang telah dilakukan oleh teladan terbaik Rasulullah SAW ketika kesepakatan dan perjanjian damai di kota Madinah dikhianati, beliau dan para sahabatnya memerangi dan mengusir penduduk Yahudi dan Nasrani dari kota Madinah. Allah Ta’ala berfirman:
“Wahai kaum mukmin, perangilah musuh-musuh kalian sampai gangguan terhadap kehidupan beragama lenyap. Sehingga manusia beragama semata-mata karena taat kepada Allah. Jika musuh-musuh kalian mau berhenti dan mengganggu kehidupan  beragama, maka antara kalian dengan mereka tidak ada alas an untuk bermusuhan. Bermusuhan diperbolehkan hanya terhadap orang-orang yang melakukan gangguan kehidupan beragama” (Qs Al-Baqarah 193).
“Wahai kaum mukmin, perangilah orang-orang Yahudi dan Nasrani yang tidak mau beriman kepada Allah dan hari akhirat, tidak meninggalkan larangan-larangan Allah dan Rasul-Nya, dan tidak mau masuk Islam, padahal mereka telah berjanji mengikuti Nabi terakhir, kecuali mereka mau membayar jizyah dengan sukarela dan bersikap merendah” (Qs At-Taubah 29). [taz/ahmed widad]. voa-islam.com
Kamis, 10 November 2011

Inilah Transkrip Pidato Jihad Bung Tomo, Cikal-Bakal Hari Pahlawan

Artikel VOA-ISLAM.COM ( SoB News )– Mengenang Hari Pahlawan, jangan lupakan pidato jihad Bung Tomo ini. Takbir yang hidup, mengusir rasa takut & membangkitkan Nyali Jihad mengusir penjajahan dan imperialisme asing.
Pasca Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945, rakyat dan para pejuang Indonesia berupaya melucuti senjata para tentara Jepang, sebelum mereka dilucuti tentara Sekutu.
Ketika gerakan untuk melucuti pasukan Jepang sedang berkobar, tanggal 15 September 1945, tentara Inggris mendarat di Jakarta, kemudian mendarat di Surabaya pada 25 Oktober. Berkedok melucuti tentara Jepang, tentara Inggris didatangkan ke Indonesia atas nama Sekutu, dengan membawa misi mengembalikan Indonesia kepada pemerintah Belanda sebagai jajahannya. NICA (Netherlands Indies Civil Administration) pun membonceng.
Itulah yang meledakkan kemarahan rakyat Indonesia di mana-mana, sehingga pecahlah insiden Bendera 19 September 1945 di Hotel Yamato atau Hotel Orange (sekarang Hotel Mandarin Oriental Majapahit) Surabaya. Rakyat Surabaya marah dengan adanya bendera merah putih biru milik Belanda berkibar di atas menara hotel. Dan terjadilah aksi perobekan bendera warna biru, hingga menjadi merah dan putih.
Beberapa orang pemuda berhasil mendekati dan memanjat dinding serta puncak menara Hotel, berhasil menurunkan bendera Belanda dan menyobek bagian birunya serta menaikkan kembali bendera Merah-Putih dengan ukuran yang tidak seimbang dengan diiringi takbir dan pekikan “Merdeka!” yang disambut dengan gempita oleh massa yang berkerumun di di depan Hotel Orange.
Tidak gratis, dalam insiden penyobekan bendera Belanda di Hotel Orange tersebut dibayar mahal dengan gugurnya empat pemuda Arek Suroboyo, yaitu: Cak Sidik, Mulyadi, Hariono dan Mulyono. Sedangkan dari pihak Belanda, Mr Ploegman tewas terbunuh oleh amukan massa ditusuk senjata tajam.
Insiden di jalan Tunjungan Surabaya ini menyulut bentrokan-bentrokan bersenjata antara pasukan Inggris dengan para pejuang di Surabaya, yang memuncak dengan tewasnya Brigadir Jenderal AWS Mallaby (pimpinan tentara Inggris untuk Jawa Timur), pada 30 Oktober 1945.
Rongsokan mobil yang ditumpangi Brigjen Mallaby yang mengalami ledakan. Ia kemudian ditemukan tewas.
Setelah terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby, penggantinya (Mayor Jenderal Mansergh) mengeluarkan ultimatum bahwa semua pimpinan dan orang Indonesia yang bersenjata harus melapor dan  meletakkan senjatanya di tempat yang ditentukan dan menyerahkan diri dengan mengangkat tangan di atas. Batas ultimatum adalah jam 6.00 pagi tanggal 10 November 1945.
Para pejuang tak bergeming, ultimatum tersebut ditolak mentah-mentah. Pidato-pidato heroik Bung Tomo (Soetomo) adalah salah satu biangnya. Melalui stasiun Radio Pemberontak Indonesia di Surabaya, Bung Tomo mengomando dan mengobarkan semangat jihad dan perjuangan rakyat.
Ketika pasukan Sekutu menggunakan radio komunikasi militer mutakhir untuk mengkoordinir prajuritnya, Bung Tomo hanya menggunakan pemancar radio biasa, dengan kode-kode tertentu, seperti “belok kiri” artinya belok kanan, “maju” artinya mundur, dsb., yang hanya dimengerti oleh para pendengar setianya.
Sehari-hari, biasanya, pendengar radio dihibur dengan lagu-lagu perjuangan dan cerita rakyat. Sekonyong-konyong, 9 November 1945 mereka dikejutkan pekik, Takbir dan slogan ”Merdeka Atau Mati” dari Bung Tomo.
Agitator itu, seorang jurnalis yang gigih menyemangati warga Surabaya mengusir Sekutu. 45.000 pejuang kita tersentak bangkit. Waktu itu, Surabaya dipimpin oleh Gubernur Suryo. Bondo nekad, rakyat Surabaya memilih berjuang hingga titik darah penghabisan.
Tentara Sekutu pun menepati ultimatumnya. Pada 10 November 1945 pagi, tentara Inggris mulai melancarkan serangan besar-besaran dan dahsyat sekali, dengan mengerahkan sekitar 30.000 serdadu, 50 pesawat terbang, dan sejumlah besar kapal perang.
Berbagai bagian kota Surabaya dihujani bom dari udara oleh pasukan Barat, karena mereka menolak menyerahkan senjata. Arek-arek Suroboyo ditembaki secara membabi-buta dengan meriam dari laut dan darat. Dua kuintal bom dijatuhkan pasukan Sekutu. Drum bensin meledak. Jam 6.10, Surabaya menjadi lautan api.
Tentara Inggris menduga bahwa perlawanan rakyat Indonesia di Surabaya bisa ditaklukkan dalam tempo 3 hari saja, dengan mengerahkan persenjataan modern yang lengkap, termasuk pesawat terbang, kapal perang, tank, dan kendaraan lapis baja yang cukup banyak.
Namun di luar dugaan, ternyata perlawanan itu bisa bertahan lama, berlangsung dari hari ke hari, dan dari minggu ke minggu lainnya. Perlawanan rakyat yang pada awalnya dilakukan secara spontan dan tidak terkoordinasi, makin hari makin teratur. Pertempuran besar-besaran ini memakan waktu sampai sebulan.
Ribuan penduduk menjadi korban, banyak yang meninggal dan lebih banyak lagi yang luka-luka. Pemandangan tanggal 30 November 1945, sepanjang mata memandang, bergelimpangan mayat terbujur kaku, hangus, serpihan daging dari 30.000 orang. Para pejuang rela setor nyawa berjibaku mempertahankan kehormatan tanah airnya, Surabaya.
Peristiwa berdarah di Surabaya ketika itu juga telah menggerakkan perlawanan rakyat di seluruh Indonesia untuk mengusir penjajah dan mempertahankan kemerdekaan.
Peristiwa 10 November 1945 yang dikenal sebagai “Battle of Surabaya” merupakan peristiwa sejarah perang antara Indonesia melawan Sekutu yakni Inggris dan Belanda. Dahsyatnya perjuangan para pahlawan berani mati melawan penjajah inilah yang kemudian dikenang sebagai Hari Pahlawan. Dan sebagai motivator jihad mengorbankan jiwa raga ini, Bung Tomo ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional pada 10 November 2008.
Inilah transkrip pidato Bung Tomo di radio Pemberontak Surabaya jelang 10 November 1945, yang membangkitkan semangat jihad itu:
“Bismillahirrohmanirrohim. Merdeka!! Saudara-saudara, kita semuanya, kita bangsa Indonesia yang ada di Surabaya ini akan menerima tantangan tentara Inggris itu. Dan kalau pimpinan tentara Inggris yang ada di Surabaya ini ingin mendengarken jawaban rakyat Indonesia. Ingin mendengarken jawaban seluruh pemuda Indonesia yang ada di Surabaya ini, dengarkanlah ini, tentara Inggris. Ini jawaban kita. Ini jawaban rakyat Surabaya. Ini jawaban pemuda Indonesia kepada kau sekalian:
“Hai, tentara Inggris, kau mengendaki bahwa kita ini akan membawa bendera putih untuk takluk kepadamu. Kamu menyuruh kita mengangkat tangan datang kepadamu. Kau menyuruh kita membawa senjata-senjata yang telah kami rampas dari tentara Jepang untuk diserahkan kepadamu. Untuk itu, sekalipun kita tahu bahwa kau sekalian akan mengancam kita untuk menggempur kita dengan kekuatan yang ada. Tetapi inilah jawaban kita:
“Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah yang dapat membikin secarik kain putih menjadi merah dan putih, maka selama itu tidak akan kita mau menyerah kepada siapapun juga. Kita tunjukken bahwa kita ini benar-benar orang-orang yang ingin merdeka. Dan untuk kita saudara-saudara, lebih baik hancur lebur daripada tidak merdeka. Semboyan kita tetap “Merdeka atau Mati”. Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar!! Merdeka!!”
Pidato Bung Tomo menjelang 10 November 1945 itulah yang berhasil membangkitkan keberanian arek-arek Suroboyo, dari rasa takut yang mencekam untuk bangkit melawan kezaliman. Sikap para pejuang itu merefleksikan ajaran Al-Qur’an yang mensyariatkan perang melawan musuh yang terlebih dahulu mengobarkan perang.
“Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu” (Qs. al-Hajj 39).
“Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas” (Qs. al-Baqarah 190). [taz/dbs

Kontroversi E-KTP: Untungkan Intelijen AS & Ancam Kemananan Nasional?

artikel VOA-ISLAM.COM ( SoB News ) – Pengadaan Kartu Tanda Penduduk (KTP) elektronik sedang berlangsung. Sosialisasi proyek berbiaya Rp5,84 triliun itu terus digalakkan. Salah satu manfaat yang menjadi ‘jualan’ pemerintah adalah, e-KTP akan mampu berkontribusi bagi keamanan nasional, khususnya dalam menekan ruang gerak para teroris.
Terduga ‘teroris’ kerap ditemui dengan banyak identitas palsu. Dengan e-KTP berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK), identitas palsu diklaim akan segera dapat diketahui karena tertolak oleh sistem.
Keyakinan tersebut masih menjadi perdebatan, karena di era teknologi informasi yang semakin canggih, data keamanan nasional tingkat tinggi sekalipun rentan terhadap aktivitas para peretas dan pencuri data. Kasus bocornya ratusan ribu dokumen rahasia Amerika Serikat (AS) oleh Wikileaks bisa menjadi contoh.
Namun pemerintah tetap yakin. Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), sang pemilik proyek, mengklaim e-KTP ala Indonesia tidak akan dapat ditembus serta disalahgunakan. Keyakinan itu mereka wujudkan dengan melibatkan bantuan dari 15 lembaga seperti BIN, BPPT, ITB, dan Lembaga Sandi Negara.
Pertanyaannya kini, bagaimanakah jika penyalahgunaan data e-KTP dilakukan negara?
Satu hal yang mungkin belum menjadi concern publik dalam kaitan dengan e-KTP adalah keterlibatan L-1 Identity Solutions sebagai penyuplai perangkat perekam sidik jari atau AFIS (Automated Fingerprint Identification System) dalam proyek e-KTP di Indonesia.
Perhatian publik selama ini tertuju pada dugaan adanya kolusi dan korupsi dalam tender pengadaan e-KTP. Seperti pernah dilaporkan secara khusus oleh sebuah media nasional, pemenang tender sudah dirancang sedari awal. Sejumlah rapat, yang dihadiri pihak penawar (yang kemudian menjadi pemenang), sejumlah vendor (termasuk perwakilan L-1), dan pemilik tender (pemerintah) terjadi jauh sebelum pemenang tender diumumkan.

L-1 IDENTITY SOLUTIONS

TERLEPAS dari semua itu, ada baiknya kita mencermati keberadaan L-1 dalam proyek e-KTP (L-1 mengutus seorangLead Solution Architect ke Indonesia selama pengadaan e-KTP), bukan dalam konteks kolusi proyek tapi keamanan nasional.
L-1 Identity Solutions Inc., perusahaan besar dengan nama besar, tapi kredibilitas meragukan. L-1, yang berbasis di Stamford, Connecticut, AS, adalah salah satu kontraktor pertahanan terbesar. Perusahaan, yang berdiri pada Agustus 2006 ini mengambil spesialisasi dalam bidang teknologi identifikasi biometrik (seperti sidik jari, retina, dan DNA). L-1 juga menyediakan jasa konsultan dalam bidang intelijen.
Pendapatan L-1 per tahun diperkirakan mencapai angka US$1 miliar pada 2011. Stanford Washington Research Group, dalam lapoannya, menyebut L-1 sebagai pemimpin pasar internasional proyek identitas biometrik yang diperkirakan bernilai US$14 miliar selama periode 2006-2011.
L-1 menebar proyek hingga ke lebih daripada 25 negara. Di AS, L-1 digandeng Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Keamanan Dalam Negeri dalam proyek visa, paspor, dan SIM. Sejumlah kalangan menyebut L-1 kian memonopoli bisnis identitas di AS, dan secara global, apalagi setelah mereka diakuisisi Safran Morpho, perusahaan keamanan multinasional asal Prancis, pada Juli 2011.
Jika melihat siapa di balik L-1, maka kita tak perlu heran melihat prestasi “bebas-hambatan” di atas. Manajemen puncak L-1, secara khusus, memiliki sejarah hubungan dekat dengan CIA, FBI, dan organisasi pertahanan AS lainnya. Mereka, pada umumnya, memiliki latar belakang dan rekam jejak yang seharusnya membuat kita tidak nyaman.
L-1 mencatat nama George Tenet, mantan Direktur CIA, dalam dewan direktur. Pada 2006, CEO L-1 Robert V LaPenta pernah berujar, “Anda tahu, kami tertarik dengan CIA, dan kami memiliki Tenet.” Tenet terkenal berkat kemahiran berdusta. Dia terungkap memberi informasi intelijen palsu kepada diplomat AS soal keberadaan senjata pemusnah massal di Irak, yang kemudian berujung pada invasi Irak 2003.
Ada nama lain, seperti Laksamana James M Loy sebagai direktur. Karir Loy merentang dari komandan US Cost Guard (1998-2002), wakil menteri untuk Keamanan Transportasi (2002-2003), dan wakil menteri keamanan dalam negeri (2003-2005).
Robert S Gelbard, salah satu anggota dewan direktur, pernah menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden AS untuk Balkan pada masa pemerintahan Bill Clinton. Yang lebih menarik, mantan wakil menteri luar negeri 1993-1997 itu pernah bertugas di Indonesia sebagai duta besar pada 1999-2001.
Nama direktur lainnya adalah BG (Buddy) Beck, bekas anggota Dewan Sains Pertahanan (DBS), yang memberi rekomendasi perkara iptek kepada militer AS. Lalu, Milton E Cooper, mantan kepala Dewan Penasehat Sains Nasional, lembaga yang menginduk kepada militer. Dan Louis H Freeh, mantan direktur FBI (1993-2001).
Safran Morpho, pemilik baru L-1 juga tak terlalu ‘bersih’ dalam urusan figur kontroversial. Di sana duduk Michael Chertoff, mantan menteri Keamanan Dalam Negeri AS pada masa pemerintahan George W Bush, sebagai penasehat strategis. Chertoff adalah salah seorang perancang USA PATRIOT Act, undang-undang yang menumbuhsuburkan pengawasan dan penyadapan oleh FBI terhadap telepon, e-mail, dan data pribadi lainnya. Chertoff juga pendukung maniak pemindaian seluruh tubuh (full body scanning) (teknologi pemindai “full body” yang diterapkan AS mampu menunjukkan permukaan telanjang kulit di bawah pakaian, termasuk lekuk payudara dan kemaluan. Bahkan, versi terbaru dilaporkan bisa menghadirkan image “full color”).
Nama di atas tentu saja tak bisa secara langsung dihubungkan dengan potensi ancaman e-KTP terhadap keamanan nasional Indonesia. Namun, kedekatan mereka dengan intelijen dan militer negara Paman Sam sudah seharusnya menjadi perhatian.
...kedekatan mereka dengan intelijen dan militer negara Paman Sam sudah seharusnya menjadi perhatian...
Di AS sendiri, muncul gerakan publik “Stop Real ID”. Gerakan itu menolak proyek “Real ID” (semacam e-KTP). Demikian pula di India. Koalisi LSM pemerhati hak sipil membentuk gerakan yang menolak proyek Unique Identity Number (UID) yang disebut “Aadhaar”. Gerakan itu mereka sebut “Say No to Aadhaar”. Baik Real ID di AS maupun Aadhaar di India melibatkan L-1 Identity Solutions sebagai vendor dan konsultan.

POTENSI ANCAMAN

POTENSI ancaman e-KTP terhadap keamanan nasional, lebih jauh, bisa dilihat dengan memperhatikan indikasi berikut.
Pertama, adanya upaya untuk secara internasional berbagi data biometrik. Amerika Serikat, pada khususnya, adalah negara yang bersikeras untuk berbagi data biometrik dengan negara lain.
Dalam kesaksian di hadapan Subkomite Keamanan Dalam Negeri DPR AS pada 2009, Kathleen Kraninger (Deputi Asisten Menteri untuk Kebijakan) dan Robert A Mocny (Direktorat Perlindungan Nasional US-VISIT) menyatakan sebagai berikut:

...Amerika Serikat, pada khususnya, adalah negara yang bersikeras untuk berbagi data biometrik dengan negara lain...
“Untuk memastikan bahwa kita mampu menghancurkan jaringan teroris sebelum mereka sampai ke Amerika Serikat, kita harus berada di depan dalam mengendalikan standar biometrik internasional. Dengan mengembangkan sistem yang kompatibel, kita akan mampu berbagi informasi teroris internasional dengan aman demi memperkuat pertahanan kita.”
Dalam sebuah artikel yang ditulis oleh S Magnuson pada 2009 pada majalah “National Defense”, berjudul “Defense Department Under Pressure to Share Biometric Data”, pemerintah AS mengklaim telah memiliki kesepakatan bilateral dengan sekitar 25 negara untuk berbagi data biometrik.
“Setiap kali pemimpin negara lain mengunjungi Washington dalam beberapa tahun terakhir, Kementerian Luar Negeri akan memastikan bahwa mereka menandatangani kesepakatan (berbagi data biometrik) tersebut.”
Washington tampaknya tak hanya menempuh cara formal. Seperti pernah diungkap dalam kabel diplomatik AS—yang dibocorkan Wikileaks—Kementerian Luar Negeri AS menginstruksikan diplomat AS untuk secara rahasia mengumpulkan identifikasi biometrik para diplomat negara lain.
FBI tak ketinggalan. Seraya mengklaim ingin membuat “dunia lebih aman”, FBI mendesak inisiatif berbagi data biometrik di antara negara-negara.
Kedua, lemahnya undang-undang terkait pengamanan database kependudukan, terutama jika memperhatikan upaya berbagi data dengan negara lain.
UU Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan sangat minim mengatur isu perlindungan dan keamanan data. Isu berbagi data dengan negara lain sama sekali tak diatur. Bahkan, lebih jauh, UU tersebut ‘memberi’ celah bagi pemegang kekuasaan untuk “mengubah”, “meralat”, dan “menghapus” tanpa sepengetahuan sang pemilik data, warga negara itu sendiri. Ini rentan bagi upaya manipulasi data demi kepentingan tertentu.
...lagi-lagi, hak konstitusional warga negara untuk dilindungi privasinya terganggu...
Aturan turunannya lebih buruk lagi. PP 37/2007 membuka peluang bagi siapa pun, termasuk pihak swasta, untuk memperoleh dan menggunakan database kependudukan dengan syarat yang ringan: izin menteri. Di sini lagi-lagi, hak konstitusional warga negara untuk dilindungi privasinya terganggu. Tak ada satu klausul pun dalam peraturan itu yang mewajibkan adanya pengetahuan si pemilik data.
Tekanan negara Abang Sam terhadap Indonesia untuk berbagi data biometrik sangat mungkin terjadi. Apalagi mantra “perang melawan teroris” masih terlampau sakti bagi sebagian besar pejabat Indonesia yang tak punya nyali. Terlebih kata ‘berbagi’ kerap tak berlaku timbali balik, alias sepihak demi keuntungan negara yang lebih kuat.
Menjual privasi demi keamanan negara (aman dari teroris, katanya) mungkin bisa dianggap sikap patriotis seorang warga negara. Namun, seperti dikatakan salah seorang “founding father” AS, Benjamin Franklin:
“People willing to trade their freedom for temporary security deserve neither and will lose both” (orang ingin menjual kebebasannya dengan keamanan yang sementara justru tidak akan mendapatkan semua dan kehilangan keduanya).
Apakah kita mau kehilangan keduanya? [wid/itimes]

Subhanallah!! Seorang Yahudi Radikal Masuk Islam, dan Inginkan Tegaknya Khilafah

PALESTINA,(SoB News) – Mikhail Chernovska adalah seorang Yahudi Ekstrimis yang menyatakan keislamannya, mengungkapkan semangatnya ingin melihat Khilafah islamiyyah tegak dengan Al-Quds sebagai ibukotanya. “Sungguh aku telah mendapat petunjuk. Sebabnya hanya satu, karena aku ingin mencari kebenaran” ungkap Mikhail.Hal ini dismapaikan oleh situs harakatut tauhid Al-islamy selasa 8 November 2011.
Mikhail memiliki nama hijrah Muhammad Al-Mahdi mirip dengan nama seorang imam yang dijanjikan Rasulullah SAW di akhir zaman yang akan membawa keadilan dengan menegakkan Dinullah dimuka bumi. Mahdi adalah seorang Yahudi yang berasal dari Azerberijan yang kemudian hijrah ke Palestina setelah masuk Islam.
Tempat tinggal Mahdi sekarang tepat di kota Hebron tepi barat. Ia lahir di baku, Azerbeijan 37 tahun yang lalu. Pria asal Azerbeijan ini hidup ditengah-tengah keluarga yang ektrim. Ia hijrah ke Israel pada awal 90an.
....“Sungguh aku telah mendapat petunjuk. Sebabnya hanya satu, karena aku ingin mencari kebenaran”....
Hebron adalah tempat pembantaian seorang Yahudi radikal, Baruch Goldstein, di gua para leluhur. Pada saat itu ada sekitar 29 muslim yang merasakan pengaruh dari pembantaian tersebut. maka bersamaanitu Mahdi memutuskan untuk pindah ke pemukiman Kiryat Arba, dimana dia tinggal bersama pahlawan dalam pandangannya pada waktu itu, Goldstein, dan bergabung dengan pemukim ekstremis.
Dia menambahkan bahwa diskusi agama dan filsafat dengan seorang Palestina yang memiliki Kraja, untuk memperbaiki mobil di Hebron, membuatnya meninjau pandanganya secara bertahap, hingga masuk Islam dan kembali ke Baku dalam rangka menikahi seorang Muslimah. Mahdi mengungkapkan bahwa ia mendapatkan sambutan yang hangat dari tetangganya yang baru di Hebron, meskipun darahnya Yahudi.
....Ia sangat bersemangat untuk melihat Khilafah Islamiyyah tegak dengan Al-Qus sebagi ibukotanya....
Ia mengungkapkan kepada koresponden AFP saat mengunjunginya di rumah“Aku dulu pemukim ekstrimis dan bermusuhan dengan mereka, tapi mereka memperlakukan aku seperti seorang kakak bagi saya dan menawarkan bantuan”kenang Muhammad Al-Mahdi. Fakta yang mengacu pada kehidupan Mahdi, di Kiryat arba, seolah-olah tidak mungkin, setelah ia masuk islam dan menikah dengan Sabina muslimah. Yang memiliki 4 anak setelah hidup bersamanya. “Parta pemukim menyerang saya beberapa kali, dan melemparkan batu di rumah saya, dan menulis slogan-slogan di dinding mengundang saya untuk meninggalkan tempat itu” ujar pria berusia 37 tahun itu.
Dia menambahkan “Kemanapun kita pergi kita mengalami pelecehan, karena istri saya mengenakan jilbab, dan berulang kali dipertanyakan oleh pasukan keamanan, tapi yang aku peduli adalah bahwa anak-anakku hari ini adalah Muslim, dan mengikuti agama yang telah aku pilih”. Ia sangat bersemangat untuk melihat Khilafah Islamiyyah tegak dengan Al-Qus sebagi ibukotanya.
Ia menegaskan:”Saya menyadari bahwa agama Yahudi ada banyak yang kontradiksi, dan bahwa Islam adalah agama kebijaksanaan dan kebenaran, saya telah mendapat petunjuk karena saya mencari kebenaran, itulah satu-satunya penyebab keislamanku” tandas Al-Mahdi seraya mengakui kebaikan temanya Zalloum, pemilik Karaj, yang telah menjadi sebab ia mendapatkan hidayah.
Zalloum mengakui bahwa sejak awal mengnal Mikhail yang mucul dalam [persepsinya adalahMikhail orang yang baik tidak seperti pemukim kebanyakan di Kiryat Arba. Ia sering berdialog masalah agama dan filsafat dengan Mikhail sampai suatu saat ia berkata pada Mikhail:”Kalau tidak aku menjadi Yahudi melalui kamu, kamu yang masul Islam melalui aku, setelah enam bulan diskusi, akhirnya ia mendapatkan hidayah masuk Islam” ungkap Zalloum.
Zalloum menambahkan:” Memang benar bahwa Michael menjadi Muhammad al-Mahdi, namun ia tidak bisa melepaskan semua Budaya Yahudi, Fushm Bintang Daud di salah satu tangannya akan mengingatkan bahwa dia adalah seorang Yahudi, meskipun ia melanjutkan hari pada kinerja dari shalat wajib tepat waktu dan membaca Al-Quran”.(usamah/tawhid)
sumber voa-islam.com

About Me

New in Spirit Of Beyond

New in Spirit Of Beyond
PAHAM LIBERAL, “PENYERU RAHMAT ADALAH KEPARAT “

Sains and Tech

Sains and Tech
"Smartphone Nokia Terlalu Mahal"

DONASI UNTUK SPIRIT OF BEYOND

DONASI UNTUK SPIRIT OF BEYOND
Cukup klik gambar di atas, anda akan masuk ke situs adf.ly, tunggu 5 detik lalu klik tulisan Skip AD di kanan atas, Tak perlu transfer uang, Gratis

Fans Facebook