Spirit of Beyond News adalah blog berita yang mengambil berita dari beberapa situs berita online, baik itu situs berita Islam maupun situs berita umum, seluruh isi posting di luar tangggung jawab redaksi
Senin, 28 Februari 2011

MIRZA GHULAM AHMAD MENGAKU LEBIH MULIA DARIPADA ALLAH SWT, SESAT GAK???



JAKARTA (voa-islam.com) – Ahmadiyah harus dibubarkan karena menodai Islam dan mengakui kenabian Mirza Ghulam Ahmad. Nabi palsu ini mengaku dirinya nabi dan imam mahdi yang lebih mulia daripada Allah.

Jelang Apel Siaga Umat Islam untuk Pembubaran Ahmadiyah, Forum Umat Islam (FUI) mengeluarkan maklumat “Kenapa Ahmadiyah harus dibubarkan?” Dalam maklumat terbuka akhir Rabiul Awwal 1432H itu dibeberkan beberapa alasan krusial mengapa umat Islam menuntut pembubaran Ahmadiyah. Maklumat ini sangat penting, karena ditandatangani oleh para ulama dan habaib dari berbagai ormas, antara lain: KH Abdul Rasyid Abdullah Asy-Syafi’i, KH Cholil Ridwan, KH Syukran Makmun, KH Mudzakir Shidieq, Habib Rizieq Shihab dan KH Muhamad Al-Khaththath.

Menurut penelitian para ulama, doktrin Ahmadiyah bertolak belakang dengan ajaran Islam sehingga tidak boleh menisbatkan diri dengan Islam. Beberapa doktrin yang jelas-jelas sesat adalah mengimani kenabian Mirza Ghulam Ahmad, padahal akidah Islam sesuai Al-Qur'an dan As-Sunnah, nabi terakhir dan penutup para nabi adalah Rasulullah Muhammad SAW.  Terlebih, nabi palsu Mirza Ghulam Ahmad menyebarkan ajaran sesat, antara lain: mengaku dirinya nabi, imam mahdi, Nabi Isa, bahkan Allah.

Dengan pengakuan tersebut, lanjut maklumat FUI, sesuai ajaran Islam, Mirza Ghulam adalah nabi palsu dan pembohong (al-kaddzab) sebagaimana nabi palsu di zaman Rasulullah yang  bernama Musailamah Al-Kaddzab!  Kebohongan itu tertulis jelas dalam kitab suci Tadzkiroh yang diyakini jemaat Ahmadiyah sebagai wahyu kepada Mirza Ghulam Ahmad. Pada halaman 51 kitab suci palsu Ahmadiyah ini tertulis wahyu yang menyatakan bahwa Mirza Ghulam Ahmad lebih mulia daripada Allah: “Ya Ahmad, yatimmu ismuka walaa yatimmu ismi” yang artinya: “Hai Ahmad, namamu sempurna sedangkan nama-Ku (Allah) tak  sempurna”.

....Pada halaman 51 kitab suci palsu Ahmadiyah ini tertulis wahyu yang menyatakan bahwa Mirza Ghulam Ahmad lebih mulia daripada Allah....

Maklumat FUI juga mengecam pihak Ahmadiyah mengklaim sebagai agama Islam, padahal doktrin yang diajarkan itu jelas sesat dan bertentangan dengan ajaran Islam. Sikap Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga sangat jelas menilai Ahmadiyah sesat dan murtad dari Islam.

“Fatwa MUI tahun 2005 menyatakan Ahmadiyah itu di luar Islam, sesat dan menyesatkan. Maka orang Islam yang mengikutinya adalah murtad dan keluar dari Islam,” tegas Maklumat FUI.

Fatwa MUI terhadap Ahmadiyah itu, selain didasarkan kepada Al Quran yang menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah penutup para nabi (QS. Al Ahzab 40) dan hadits Nabi SAW yang menyatakan bahwa tak ada nabi setelah Beliau SAW (HR. Al Bukhari). Kesesatan Ahmadiyah juga didasari pertimbangan keputusan Organisasi Konferensi Islam (OKI) nomor 4 (4/2) dalam Muktamar II di Jeddah, Arab Saudi, pada 10-16 Rabi’ al-Tsani 1406H./22-28 Desember 1985 M, tentang aliran Qodiyaniyah.  Keputusan OKI  itu, antara lain, menyatakan bahwa aliran Ahmadiyah yang mempercayai Mirza Ghulam Ahmad sebagai nabi sesudah Nabi Muhammad dan menerima wahyu, adalah murtad dan keluar dari Islam.  Mereka telah mengingkari ajaran Islam yang qath’i dan disepakati seluruh ulama Islam, bahwa Muhammad SAW adalah nabi dan rasul terakhir.

Untuk mengetahui fakta bahwa ajaran Ahmadiyah tidak sama dengan ajaran Islam, sebenarnya tidak terlalu sulit, karena sudah tertulis dalam AD/ART organisasi Ahmadiyah.

“Dalam AD/ART organisasi Ahmadiyah tertulis bahwa tujuan Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) adalah menyebarkan Islam menurut ajaran Mirza Ghulam Ahmad,” jelas Maklumat FUI. “Maka berdasarkan Fatwa MUI 2005 dan Muktamar OKI 1985, Ahmadiyah Indonesia telah menyebarkan ajaran Ahmadiyah yang statusnya di luar Islam dengan klaim sebagai ajaran Islam, alias menyebarkan ajaran yang bersifat memalsukan ajaran Islam.”
Selain melanggar Fatwa MUI 2005, Maklumat FUI juga menilai penyebaran faham sesat Ahmadiyah sebagai pelanggaran hukum karena ajaran mereka bisa dikategorikan menodai Islam. 

“Dengan demikian nyatalah bahwa  kelompok Jemaat Ahmadiyah Indonesia ini telah memalsukan ajaran Islam, yang berarti bahwa telah sekian lama mereka melanggar UU No 1/PNPS/1965 Pasal 1,” jelas Maklumat FUI.

Karena itu, dalam maklumatnya FUI menyerukan seluruh umat Islam untuk bersama-sama mengikuti Apel Siaga Umat Bubarkan Ahmadiyah yang akan digelar besok Selasa (01/3/2011) dengan memakai pakaian putih-putih dan bawa bekal menginap. Rencananya, aksi longmarch ini akan digelar mulai pukul 13.00 WIB dari Bunderan HI menuju Istana Negara. Di depan Istana Negara, massa akan menginap sampai tuntutan mereka dipenuhi. [taz]

Minggu, 27 Februari 2011

Inggris Cabut Kekebalan Diplomatik Khadafi Khadafi dan seluruh anggota keluarganya kini dapat diadili jika mengunjungi Inggris.



Senin 28-02-2011
VIVAnews - Pemerintah Inggris mencabut kekebalan diplomatis pemimpin Libya, Muammar Khadafi, beserta seluruh keluarganya. Inggris juga menyerukan Khadafi untuk segera turun dari kursi kepemimpinan, memenuhi tuntutan rakyat Libya yang masih diteriakkan sampai saat ini.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Inggris, William Hague, Minggu, 27 Februari 2011, seperti dilansir dari laman The Independent. Pada pernyataannya, Hague mengatakan bahwa Libya telah berada di ambang perang saudara dan Khadafi tidak juga bertindak untuk memperbaiki situasi, malah memperburuk.
“Yang kita lihat di sini adalah negara yang sedang menuju ke arah perang saudara, dengan berbagai adegan pembunuhan para demonstran yang mengerikan dan pemerintahlah yang menciptakan perang mereka sendiri,” ujar Hague.
“Ini adalah waktunya Khadafi turun. Itulah harapan satu-satunya bagi Libya,” lanjut Hague lagi. Ia menyampaikan posisi Inggris yang tidak mendukung sama sekali kekerasan di Libya. 
Salah satunya adalah dengan mencabut kekebalan diplomatis, tidak hanya Khadafi, namun seluruh anggota keluarganya. Dengan dicabutnya kekebalan diplomatis ini, Khadafi dan seluruh anggota keluarganya, dapat diadili jika dia mengunjungi Inggris.
“Semalam saya menandatangani perintah untuk mencabut kekebalan diplomatik Khadafi di Inggris, juga kekebalan diplomatik anaknya, keluarganya dan seluruh kerabatnya. Dengan ini jelas posisi Inggris terkait status kepala negara Khadafi,” ujar Hague.
Sementara itui, seperti halnya negara-negara lain, Inggris tengah berupaya mengevakuasi warganya dari Libya. Hague mengatakan bahwa masih terdapat warga negaranya di Libya, namun hanya tinggal sedikit. Sekitar 300 warga negara Inggris ini akan diangkut dengan menggunakan kapal angkatan laut Inggris HMS Cumberland.
“Saat ini kami sedang berupaya secara intensif untuk menceri tahu siapa saja yang masih berada di Libya dan di mana mereka untuk kemudian membawa mereka keluar Libya. Kami terus mendesak warga Inggris untuk pergi dari Libya,” ujar hague.

Susu Berbakteri Belum Bisa Dieksekusi

Bila penggugat mengajukan permohonan eksekusi, PN Jakarta Pusat keluarkan surat peringatan
SENIN, 28 FEBRUARI 2011, 05:48 WIB
Ita Lismawati F. Malau, Desy Afriant



VIVAnews - Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat belum dapat melaksanakan eksekusi putusan kasasi kasus susu formula berbakteri. Hingga saat ini para tergugat yakni Menkes, BPOM dan IPB belum mengambil salinan putusan kasus tersebut. 

Humas Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Suwidya mengatakan, Senin kemarin pihaknya sudah memberitahukan isi putusan kepada Menkes cs melalui pengadilan sesuai domisili para tergugat. "Tapi belum diketahui sikap para pihak," kata Suwidya sat dihubungi VIVAnews.com.

Suwidya menambahkan, penggugat kasus ini, David Tobing belum melayangkan permohonan eksekusi. Jika David mengajukan permohonan eksekusi, Kepala Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Syahrial Sidik akan mengeluarkan surat peringatan (aanmaning) kepada para tergugat untuk melaksanakan eksekusi secara sukarela. "Aanmaning oleh kepala PN atas dasar permohonan eksekusi," terangnya.

Kisruh masalah susu berbakteri ini muncul saat Institut Pertanian Bogor merilis hasil penelitian terhadap sejumlah sampel susu yang beredar di pasaran tahun 2003-2006. Hasilnya, sejumlah merek terkontaminasi bakteri E. sakazakii. David yang memiliki dua bayi pun menggugat agar Menkes RI, Badan Pengawas Obat dan Makanan, serta IPB mengumumkan merek susu tersebut pada 2008.

Di tahap Kasasi, Mahkamah Agung memerintahkan agar Menkes RI cs mengumumkan hasil penelitian tersebut. Namun, dengan berbagai alasan para tergugat menolak mengumumkan dan malah mengajukan peninjauan kembali.(sj)

Mantan Menteri Kadhafi Bentuk Pemerintahan Tandingan di Libya Timur



LIBYA (voa-islam.com) - Mantan menteri kehakiman Libya telah membentuk pemerintah sementara bagi beberapa kota yang saat ini berada di bawah kendali demonstran pro-revolusi.

Mustafa Mohamed Abdel-Jalil membentuk pemerintahan tandingan di kota timur Benghazi pada hari Sabtu (26/02/2011), Reuters mengutip koran Libya Quryna sebagai laporan.

"Muammar Kadhafi menanggung sendiri tanggung jawab atas kejahatan yang telah terjadi di Libya," koran tersebut mengutip perkataan mantan menteri kehakiman Libya.

Libya sedang menghadapi kekerasan lebih ketika ribuan demonstran pro-demokrasi, yang mencari cara menyingkirkan rezim Kadhafi, bergerak menuju ibukota Libya, Tripoli.

Tetapi tentara bayaran asing dan pasukan yang masih setia kepada Kadhafi membuat setiap usaha untuk menghancurkan revolusi tersebut.


..Mustafa Mohamed Abdel-Jalil membentuk pemerintahan tandingan di kota timur Benghazi pada hari Sabtu (26/02/2011)..

Kadhafi, 68 tahun dan empat anak-anaknya, Saif al-Islam, al-Saadi, al-Mutassim, dan Khamis, dilaporkan berada barak militer Bab al-Azizia, terletak di sebelah barat Tripoli, dan berperang melawan demonstran .

Anak kelima-Nya, Saif-al-Arab Kadhafi, telah bergabung dengan revolusioner, dan sepupu diktator Libya itu, Ahmed Qadhaf al-Dam, yang merupakan salah satu anggota lingkaran dalam Kadhafi, telah membelot ke Mesir.

Menurut laporan terbaru, demonstran telah melewati pinggiran kota.

Tripoli adalah kota penting dan strategis serta rumah bagi dua juta lebih dari enam juta orang penduduk Libya.

Pasukan keamanan Libya telah dilaporkan menewaskan lebih dari 1.000 orang baru-baru ini selama demonstrasi melawan empat dekade pemerintahan represif Kadhafi. (ptv)


Senin, 21 Februari 2011

HATI-HATI LAGU CINTA SATU MALAM, LAGU MAKSIAT MENGAJAK ZINA



Oleh: Zulfikar Muhammad Irsyad
Mahasiswa Politeknik Negeri Jember


( VOA-Islam.com ) Macam-macam saja pihak yang menginginkan rusaknya moral kaum muslim. Salah satunya melalui lagu yang dinyanyikan oleh Melinda. Dari depan, lagu ini jelas-jelas mengandung ajakan berbuat Zina. Perhatikan lirik bagian depan lagu tersebut:

Walau cinta kita sementara
Aku merasa bahagia.
Telah kau kecup mesra di keningku
Kurasa bagai di surga

Lirik di atas jelas bermakna kepuasaan cinta sesaat (selingkuh satu malam) yang jelas-jelas dirasakan sebelum menikah dan berkhayal seperti hidup di surga. Lirik “Ku rasa bagai di surga” lirik ini bermakna bermesraan. Jelas ini melanggar syariah yang memerintahkan kita kaum muslim untuk menjaga kesucian sampai kita siap menikah. Cinta zina semalam itu bukan indah bagai di surga, tapi jalan ke neraka. Perhatikan lirik berikutnya:

Cinta satu malam, oh indahnya
Cinta satu malam, buat ku melayang

Walau satu malam
Akan selalu ku kenang dalam hidupku
Aku telah terbuai mesra
Yang ku rasa hanya indahnya cinta
Hasrat ku kian membara.

Cinta satu malam, oh indahnya
Cinta satu malam buat ku melayang
Walau satu malam
Akan selalu ku kenang selama-lamanya

Mengajak Melakukan Zina
Bait-bait lirik di atas mempunyai arti indahnya bercinta dan bermesraan dalam satu malam hingga membuat melayang dan dikenang dalam hidupnya. Padahal sudah jelas dilarang bermesraan, melakukan hubungan intim sebelum menikah. Ini menerangkan bahwa lirik di atas mendidik bahwa cinta satu malam itu indah bisa membuat melayang dan merupakan kenang-kenangan justru hal tersebut membuat indah walau hanya sesaat merupakan kenang-kenangan dosa, melakukan kemaksiatan, dan harus ditinggalkan serta mengajarkan untuk berzina walau hanya sesaat.

Kaum muslim tidak diperbolehkan mengarang, memainkan, bernyanyi mendengarkan lagu yang liriknya menentang agama, merusak akhlak, menyuruh berbuat jahat dan maksiat.
“Cinta Satu Malam” hanyalah salah satu contoh lagu yang mengajak zina, dan masih banyak lagu-lagu yang lainnya yang bertemakan cinta mengajak pacaran, zina, dan melakukan perbuatan maksiat. Lagu-lagu seperti ini jangan didengarkan bagi umat muslim sebab tidak ada manfaatnya dan menimbulkan rasa untuk mencoba melakukan pacaran bahkan zina.. Bahkan zaman sekarang kalau tidak pacaran dianggap tidak gaul, tidak mengikuti trend, cupu (culun punya) dan ini merupakan kebiasaan buruk yang terjadi pada umat muslim sekarang ini.

“Dan orang-orang yang tidak mampu kawin hendaklah menjaga kesucian (diri)nya, sehingga Allah memampukan mereka dengan karunia-Nya” (Qs An-Nur ayat 33).
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk”(Qs Al-Isra’ ayat 32).

Hilangkan Kebiasaan yang Menjerumuskan Kemaksiatan.
Supaya tidak terjerumus dalam perzinaan, hilangkan kebiasaan-kebiasaan cabul seperti memandang cewek, menonton film porno, menonton film yang mengumbar adegan hot, dan mendengarkan lagu yang mengajak ke dalam perzinaan.

Hai sobat, hilangkan segala aktivitas maksiat dengan mengisi waktu kegiatan yang positif seperti pengajian, kajian, mengaji, beribadah, membantu orang tua, membantu saudara muslim yang sedang kesulitan dengan mengganti aktivitas maksiat dengan aktivitas yang membawa manfaat. Insya Allah kamu akan mendapat berkah, hikmah dan pahala tentunya untuk bekal nanti di akherat. Mudah-mudahan kita bisa melakukan aktivitas yang bermanfaat untuk dunia dan akherat

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah- langkah syaitan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan, maka sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar” (Qs An-Nur ayat 21). [voa-islam.com]
Sabtu, 19 Februari 2011

Ajaran Syi'ah Menghina dan Mengkafirkan Ahlus Sunnah



Oleh: Ust. Purnomo WD ( Voa Islam.com )

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, keluarga dan para sahabatnya.
Berita penyerangan terhadap Pesantren Syi’ah al-Ma’had al-Islami Yayasan Pondok Pesantren Islam (YAPI) di Desa Kenep, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, pada Selasa (15/2) telah berhasil menyita perhatian media. Bahkan, isu besar nasional tentang mafia hukum dan pajak jadi terpinggirkan. Padahal, dampak dari keributan tersebut tidaklah lebih besar bila dibandingkan dengan dampak dari mafia pajak dan hukum.

Harus diakui, setelah diekpos secara massif oleh media Nasional, penyerangan yang konon dilakukan oleh puluhan massa yang mengatasnamakan Ahlus Sunnah Wal Jamaah (Aswaja) semakin memanaskan gesekan antar sekte Islam. Karena beberapa hari sebelumnya telah terjadi kerusuhan berdarah antara Umat Islam dengan jemaat Ahmadiyah yang mengaku bagian dari Islam.

Sebenarnya, penyerangan terhadap pesantren YAPI pada selasa lalu bukanlah yang pertama kali. Menurut pimpinan pesantren, Habib Ali bin Umar, pesantren yang dipimpinnya tersebut  sudah cukup sering mengalami teror. “Tetapi untuk yang penyerangan langsung ke pondok baru kali ini terjadi," kata dia saat dihubungi dari Surabaya, Selasa malam (Kompas.com, Rabu, 16-02- 2011).

Berdasarkan kabar yang beredar, penyebab insiden di pesantren YAPI ada dua versi: Pertama, penyerangan dilakukan sekelompok orang yang sejak lama menyimpan sakit hati kepada pondok pesantren beraliran Syi'ah tersebut. Kedua, sejumlah kiai dan habib di Bangil menuding insiden ini diawali pelemparan batu dari dalam Pondok YAPI terhadap konvoi jemaah yang tengah melintas pulang usai menghadiri acara Maulid Nabi (vivanews, Sabtu, 19-02- 2011).
Jika demikian, seolah kesimpulan di atas bertentangan dengan pernyataan pimpinan YAPI, Habib Ali bin Umar. "Hubungan kami dengan NU dan Muhammadiyah sangat baik. Begitu juga dengan para habib di Pasuruan juga berlangsung harmonis," katanya sebelum mengikuti pertemuan dengan Wakil Bupati Pasuruan Eddy Paripurna dan para anggota muspida di Pendapa Kabupaten Pasuruan. (Kompas.com, Rabu, 16-02- 2011)

Bagaimana sebenarnya akidah dan ajaran syi’ah –yang tergolong minoritas- terhadap Ahlus sunnah yang menjadi mayoritas? Apakah ajaran golongan minoritas tersebut tidak berisi kebencian dan pengafiran terhadap selain mereka, khususnya Ahlussunnah wal Jama’ah? Mari kita melihat bagaimana ajaran Syi’ah terhadap Ahlus Sunnah dari kitab-kitab yang ditulis para ulama Syi’ah dan diakui sebagai rujukan agama mereka.

Akidah Syi’ah terhadap kaum muslimin Ahlus Sunnah wal Jama'ah adalah akidah kebencian dan cacian, bahkan sampai pengafiran dan penghalalan darah dan harta.

Akidah Syi’ah Terhadap Ahlussunnah
Akidah Syi’ah terhadap kaum muslimin Ahlus Sunnah wal Jama'ah adalah akidah kebencian dan cacian, bahkan sampai pengafiran dan penghalalan darah dan harta. Menurut keyakinan mereka, kekufuran Ahlus Sunnah lebih besar daripada kekufuran Yahudi dan Nashrani. Kenapa bisa begitu? Menurut mereka, kekafian Yahudi dan Nashrani adalah kekafiran asli, sedangkan kekafiran ahlus sunnah adalah karena murtad. Dan menurut ijma’, kekafiran karena murtad lebih besar daripada kekafiran asli.
Berikut ini kami sebutkan beberapa keyakinan mereka tentang Ahlus Sunnah yang berasal dari ucapan ulama-ulama mereka yang tertulis dalam kitab-kitab mereka sendiri.

1. Syaikh Husain bin Ali ‘Ushfur al-Dararial-Bahrani dalam kitabnya, al-Mahasin al-Nafsaniyyah fii Ajwibah al-Masaa-il al-Khurasaaniyyah, hal. 17: Orang-orang Syi’ah menggelari orang-orang Sunni atau Ahlus Sunnah wal Jama’ah denganal-Naashibah. Menurut keyakinan Syi’ah, mereka lebih najis daripada anjing dan lebih kufur daripada Yahudi dan Nashrani.
Dia mengatakan,
بَلْ أَخْبَارُهُمْ عَلَيْهِمُ السَّلامُ تُنَادِي بِأَنَّ النَّاصِبَ هُوِ مَا يُقَالُ لَهُ عِنْدَهُمْ سُنِّياًّ
Bahkan kabar-kabar dari mereka (para imam) 'alaihis salammenyerukan bahwa yang dimaksud al-Nashib adalah yang dikenal dikalangan mereka dengan Sunni.

2. Al-Majlisi dalam Bihar al-Anwar, Juz: 101, hal. 85: Abu Abdilllah berkata: “Sesunghunya Allah Tabaraka wa Ta’alaterlebih dahulu melihat orang-orang yang menziarahi kuburan Husain bin Ali pada sore hari ‘Arafah.” Beliau ditanya, “(Apakah) sebelum melihat orang-orang yang sedang wukuf?” Beliau menjawab, “Ya.” Beliau ditanya lagi, “Bagaimana bisa behitu?”  Beliau menjawab,
لِأَنَّ فِي أُولَئِكَ أَوْلادُ زِنَا ولَيْسَ فِي هَؤُلَاءِ أَوْلادُ زِنَا
Karena di tengah-tengah mereka (orang-orang yang wukuf di Arafah) terdapat anak-anak zina, sedangkan di tengah-tengah mereka (peziarah kuburan Husain) tidak ada anak-anak zina.
Syi'ah menuduh Ahlus Sunnah sebagai anak zina . . .
3. Al-Kulaini, dalam al-Raudhah min al-Kaafi, Juz 8, hal. 285, menyebutkan sebuah riwayat dari Abu Abdillah yang berkata kepada Abu Hamzah:
وَاللهِ يَا أَبَا حَمْزَةَ، إِنَّ النَّاسَ كُلَّهُمْ أَوْلادُ زِنَا مَا خَلا شِيْعَتُنَا
Demi Allah hai Abu Hamzah, sesungguhnya manusia seluruhnya merupakan anak-anak pelacur kecuali Syi’ah kita.[1] 

4. Muhammad al-Tijani, dalam kitabnya al-Syi'ah Hum Ahlus Sunnah, hal. 161, lebih terang-terangan lagi menyatakan bahwa al-Nawasib (yang mereka kafirkan dan musuhi) adalah Ahlus Sunnah wal Jama'ah. Dia berkata,
وَعُنِِيَ عَنِ التَّعْرِيْفِ بِأَنَّ مَذْهَبَ النَّوَاصِبَ هُوَ مَذْهَبُ ((أَهْلِ السُّنَّةِ وَالْجَمَاعَةِ)) فَنَاصِرُ مَذْهَبِ النَّوَاصِبِ اَلْمُتَوَكِّل هُوَ نَفْسُهُ (( مُحْيِي السُّنَّةِ )) فَافْهَمْ
Dan tidak membutuhkan pengenalan lagi bahwa madhab al-Nawashib adalah madhab Ahlus Sunnah wal Jama'ah. Dan al-Mutawwil adalah pembela madhab Al Nawashib, dia itu sendiri yang bergelar muhyis sunnah (pengidup sunnah), maka pahamilah.

Menurut keyakinan al-Tijani, mayoritas Ahlus Sunnah wal Jama'ah-lah yang menyimpang dari keluarga Rasulullahshallallahu 'alaihi wasallam. Ia menjuluki al-Mutawwil sebagai tokoh utama al-Nawashib (yang memusuhi) Ali dan Ahlul Bait. Bahkan kedengkiannya sudah sampai membongkar makam Husain, melarang menziarahinya, dan membunuh orang-orang yang menggunakan nama Ali. Al-Khawirizmi dalam Rasail-Nya menyebutkan bahwa al-Mutawakkil tidak akan memberikan harta atau bantuan kecuali kepada orang yang mencela keluarga Ali bin Abi Thalib dan membela madhab al-Nawashib.

(Namun ini merupakan tuduhan semata dari al-Tijani yang menunjukkan kedengakian dan kebenciannya terhadap kaum muslimin Ahlus Sunnah wal Jama'ah).

5. Muhammad al-‘Ayasyi, dalam tafsirnya al-‘Ayasyi, Juz 2, hal. 398, menukil riwayat dari Ibrahim bin Abi Yahya. Dari Ja’far bin Muhammad, ia berkata: “Tidaklah seseorang dilahirkan kecuali ada satu Iblis yang mendatanginya. Jika Allah mengetahui bahwa dia dari Syi'ah kami, maka Allah akan menghijabinya dari syetan itu. Dan jika bukan dari Syi'ah kami, maka syetan akan menancapkan jari telunjuknya di duburnya, lalu ia akan menjadi orang yang buruk, oleh karenanya zakar keluar di depan. Dan jika ia seorang perempuan, syetan akan menancapkan jari telunjuknya di kemaluannya sehingga ia menjadi pezina. Di saat itulah seorang bayi akan menangis dengan kencang jika ia keluar dari perut ibunya. Dan setelah itu, Allah akan menghapus dan menetapkan apa yang dikehendaki-Nya, dan di sisi-Nya lah terdapat Ummul kitab.”

Menurut Syi'ah, Wanita Ahlus Sunnah sebagai pelacur . . .
6. Ni’matullah al-Jazairi, dalam al-Anwar al-Nu’maniyah, 2/307: Bahwa Syi’ah menghalalkan darah dan harta Ahlus Sunnah wal Jama'ah, yakni membunuh dan merampas harta mereka. Diriwayatkan oleh al-Shaduq, ia bertanya kepada Abu Abdillah, “Apa pendapat Anda tentang membunuh orang al-Nashib (Ahlus Sunnah)?” Ia menjawab, “Darahnya halal (boleh membunuhnya), tetapi aku khawatir atas (keselamatan) mu. Jika kamu bisa, robohkan dinding (timpakan) atasnya atau kamu tenggelamkan di air supaya tidak bisa memberikan kesaksian (yang memberatkan) atasmu, maka lakukanlah.” Aku bertanya lagi, “Apa pendapat Anda dalam hartanya?” Ia menjawab, “Ambillah hartanya semampumu.”

7. Ni’matullah al-Jazaairi, dalam Nuur al-Barahin, hal. 57, bahwa firqah-firqah yang menyelisihi Firqah Imamiyah, berdasarkan nash-nash yang banyak sekali, menunjukkan mereka kekal di neraka. Dan ikrar syahadat mereka tidak bermanfaat sedikitpun kecuali dalam penjagaan darah dan harta mereka serta pelaksanaan hukum-hukum Islam yang berlaku bagi mereka.

Catatan Penulis: Bagi Syi'ah, seluruh kaum muslimin adalah Nawashib, karena mereka tidak mendahulukan Ali atas Abu Bakar dan Umar, kecuali Syi'ah saja.
Syi'ah menuduh Ahlus Sunnah telah kafir dan akan kekal di neraka. Sehingga darahnya halal ditumpahkan dan hartanya halal dirampas. . .
8. Yusuf al-Bahrani, dalam al-Hadaa-iq al-Nadhirah fi Ahkaam al-‘Ithrah al-Thaahirah, hal.  136 dalam Bab “Orang yang menyelisihi (Syi’ah), hakikatnya bukan orang Islam. Dan sesungguhnya orang yang menyelisihi (Syi'ah) sebenarnya adalah kafir.” Ia tidak membedakan antara kufur kepada Allah dan kufur kepada para imam, dengan alasan bahwa imamah termasuk masalah ushuluddien (pokok agama) berdasarkan nash ayat dan hadits yang sangat jelas.  Di antaranya pernyataannya,
“Pertama: engkau telah mengetahui bahwa orang yang menyelisihi (Syi'ah) adalah kafir, tidak memiliki bagian dalam Islam dari berbagai sisinya, sebagaimana telah kami pastikan dalam kitab kami al-Syihab al-Syaqib.”
Catatan Penulis: Beginilah Syi’ah dengan mudahnya menisbatkan kekafiran kepada orang yang mereka sebut sebagai wahabiyyin. Jangan heran jika mereka sangat membenci dan suka menghina Ahlus Sunnah wal Jama'ah, karena memang beginilah ajaran agama mereka.
9. Muhammad bin al-Hasan al-Thusi, dalam kitabnyaTahdziib al-Ahkaam 3/197, menyebutkan: Imam mereka (Abu Abdillah), ikut menyalatkan jenazah orang munafik (yang mereka maksud adalah Ahlus Sunnah,- red), tapi ia melaknatnya, isi doanya:
اَللهُ أَكْبَرُ اللَّهُمَّ الْعَنْ فُلاناً عَبْدَكَ أَلْفَ لَعْنَةٍ مُؤْتَلَفَةٍ غَيْرَ مُخْتَلَفَةٍ اللَّهُمَّ اخْزِ عَبْدَكَ فِي عِبَادِكَ وَبِلادِكَ وَأَصِلْهُ حَرَّ نَارِكَ وَأَذِقْهُ أَشَدَّ عَذَابِكَ فَإِنَّهُ كَانَ يَتَوَلَّى أَعْدَاءَكَ وَيُعَادِيْ أَوْلِيَاءَكَ وَيُبْغِضُ أَهْلَ بَيْتِ نَبِيِّكَ
Allahu Akbar, Ya Allah laknatlah fulan hamba-Mu dengan seribu laknat yang terkumpul, bukan terberai. Ya Allah, hinakanlah hamba-Mu ini  di tengah hamba-hamba-Mu  dan di dalam negeri-Mu, sampaikanlah ia panasnya neraka-Mu, dan timpakan padanya adzab-Mu yang paling pedih, karena ia mengangkat musuh-musuh-Mu sebagai pemimpin, memusuhi para wali-Mu, dan membenci keluarga Nabi-Mu.
Catatan Penulis: Maka jangan heran jika kita melihat seorang pengikut Syi'ah ikut menyalatkan jenazah seorang muslim, lalu laknat ini yang ia bacakan kepadanya. Karena menurut mereka, setiap orang yang menyelisihi Syi'ah disebut munafik.
10. Al-Hurr al-‘Aamili dalam Wasail al-Syi’ah: 2/771, Bab: Bagaimana cara menyalatkan orang yang sunni yang menyimpang, dari Muhammad bin Muslim dan salah seorang kedunya berkata: “Jika ia seorang penentang kebenaran, maka ucapkan:
اَللّهُمَّ أَمْلِأْ جَوْفَهُ نَاراً وَقَبْرَهُ نَاراً وَسَلِّطْ عَلَيْهِ الْحَيَاتَ وَالْعَقَارِبَ
Ya Allah penuhilah lambungnya dengan api,  kuburnya dengan api, dan kuasakan ular dan kalajengking atas mereka.”
Jika orang Syi'ah menyalatkan Ahlus Sunnah, bukan doa kebaikan yang terucap, tapi laknat dan adzab Allah yang mereka mohonkan. . .
11. Al-Maaqami, dalam Tanqih al-Maqaal fii ‘Ilmi al-Rijal, pada faidah yang ke-20, hal. 208, menukil dari al-Muhaqqiq al-Bahrani dan dari riwayat-riwayat yang banyak bahwa orang yang bukan Syi'ah Istna ‘Asyariyah adalah kafir dan musyrk.
12. Muhsin al-Mu’allim, dalam kitabnya al-Nushbu wa al-Nawashib, hal. 609. Sesudah menyebutkan sejumlah Nawashib, di antaranya: Abu Bakar, Umar, Ustman, ‘Aisyah, Hafshah, Abu Hurairah, Ibnu Umar, dan sejumlah sahabat, serta Imam Malik, dan al-Bukhari radhiyallahu 'anhum, ia menyebutkan kafirnya para nawashib dari perkataan para ulama Syi'ah:
“Sayyid al-Khu-i semoga Allah meridhainya berkata: dan lebih jelasnya seorang nashib hukumnya kafir walau ia menampakkan (ucapan) dua kalimat syahadat dan keyakinan kepada hari kiamat.”
Sayyid al-Shadr berkata tentang orang-orang yang ia kecualikan dari najisnya orang kafir, ia memasukkan di antaranya: Ahlul Kitab, ghulat, lalu menyebut Nawashib. Ia berkata, “Begitu nawashib yang menyatakan permusuhannya kepada Ahlul Bait yang mereka itu telah Allah hilangkan kotoran (najis) dari mereka dan membersihkan mereka sebersih-bersihnya. Sesungguhnya mereka itu, para pemberontak dan nawashib, adalah kafir. Tetapi mereka suci menurut syariat selama mereka menisbatkan diri kepada Islam.”
“Mengambil dalil dari apa yang diriwayatkan Ibnu Abi Ya’fur dalam al-Mautsiq, dari Abu Abdillah, dalam sebuah hadits ia berkata: Janganlah kalian mandi dari tempat pemandian umum. Karena di dalamnya digunakan mandi orang Yahudi, Nashrani, Majusi, dan al-Nashib (para pembeci) terhadap kita ahlul Bait. Maka dia itu adalah yang terburuk dari mereka. dan sesungguhnya Allah Tabaraka wa ta’ala tidak pernah menciptakan satu makhluk yang lebih najis daripada anjing. Dan sesungguhnya al-Nashib (orang-orang yang memusuhi) kita ahlul bait, jauh lebih najis daripada anjing.”
13. Al-Majlisi dalam Bihar al-Anwar, 23/390 meyebutkan, seluruh kaum muslimin yang tidak meyakini keimamahan para imam dua belas (artinya; selai kelompok Syi'ah) adalah kafir, sesat, dan kekal dalam neraka. Berikut pernyataannya:
- “Ketahuilah, sesunguhnya keumuman lafadz syirik dan kufur atas orang yang tidak meyakini keimamahan amirul mukminin dan para imam sesudahnya dari anak-anaknya, dan lebih mengutamakan yang lain atas mereka itu menunjukkan bahwa mereka adalah kafir yang kekal di neraka.”
- "Syaikh al-Mufid dalam kitab al-Masa’il berkata: “Imamiyah bersepakat atas orang yang mengingkari keimamahan salah seorang imam (yang dua belas) dan menentang apa yang Allah wajibkan kepadanya berupa kewajiban taat (kepada para imam) adalah kafir, sesat, dan wajib kekal di neraka.”
Jika ingin terjadi kehidupan yang rukun dan damai antara Ahlus Sunnah wal Jama'ah dan Syi'ah, hendaknya mereka meninggalkan ajaran yang berisi profokasi dan suka menghina kelompok lain.
Lalu kembali kepada kesatuan ajaran Islam, Al-Qur’an dan Sunnah shahihah sesuai dengan yang dipahami para sahabat Nabi ridhwanullah ‘alaihim.
Penutup
Dari pernyataan-pernyataan para ulama syi’ah dalam kitab-kitab mereka sendiri di atas, nampak jelas bahwa kaum Syi'ah mengafirkan kaum muslimin Ahlus Sunnah wal Jama'ah yang merupakan kelompok mayoritas kaum muslimin Indonesia. Karena itulah, kiranya wajar kalau saudara-saudara kita tersinggung dan marah terhadap paham yang diajarkan dan didengung-dengungkan Syi’ah. Oleh sebab itu, jika ingin terjadi kehidupan yang rukun dan damai antara Ahlus Sunnah wal Jama'ah dan Syi'ah, hendaknya mereka meninggalkan ajaran yang berisi provokasi dan suka menghina kelompok lain. Lalu kembali kepada kesatuan ajaran Islam, Al-Qur’an dan Sunnah shahihah sesuai dengan yang dipahami para sahabat Nabi ridhwanullah ‘alaihim. Wallahu Ta’ala a’lam.

About Me

New in Spirit Of Beyond

New in Spirit Of Beyond
PAHAM LIBERAL, “PENYERU RAHMAT ADALAH KEPARAT “

Sains and Tech

Sains and Tech
"Smartphone Nokia Terlalu Mahal"

DONASI UNTUK SPIRIT OF BEYOND

DONASI UNTUK SPIRIT OF BEYOND
Cukup klik gambar di atas, anda akan masuk ke situs adf.ly, tunggu 5 detik lalu klik tulisan Skip AD di kanan atas, Tak perlu transfer uang, Gratis

Fans Facebook